Gengs, pernah nggak sih kalian mengalami kejadian kayak gini di tempat kerja?
Pas merasa sudah mengerjakan suatu project, eh yang ngambil credit-nya malah rekan kerja.
Atau mungkin, ketika kamu sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengerjakan tugas-tugasmu, tiba-tiba ada gosip bahwa kamu kalau kerja itu salah terus.
Kejadian tersebut bikin kamu mulai mempertanyakan kemampuanmu sendiri. Terus perlahan kamu jadi Insecure, stres, dan bikin malas kerja.
Kalau itu terjadi di diri kamu, berarti kamu lagi kena drama kantor atau politik kantor yang arahnya lebih ke negatif. Politik di lingkungan kerja memang sering sekali jadi topik yang “sensitif”, Guys. Bahkan, sebagian orang melihatnya sebagai hal yang tidak terhindarkan, sementara yang lain berusaha menghindari sejauh mungkin.
Tapi, pada kenyataannya, politik kantor itu sebenarnya bagian dari dinamika sosial yang terjadi secara alami di dunia kerja, ketika individu atau kelompok memiliki kepentingan dan tujuan pribadi yang berbeda. Jadi, itu bukanlah hal yang harus ditakuti atau dihindari, namun harus dihadapi. 💪💪💪
Apa Politik Kantor Itu?
Nih, aku kasih sedikit penjelasannya.
Politik kantor mengacu pada perilaku dan taktik yang digunakan oleh karyawan atau kelompok untuk mendapatkan kekuasaan, pengaruh, atau pengakuan dalam organisasi.
Politik kantor bisa muncul dalam banyak bentuk, mulai dari aliansi informal, gosip, hingga persaingan untuk mendapatkan pengakuan dari atasan.
Tapi, politik di dalam pekerjaan tidak selamanya negatif, ada juga lho sisi positifnya. Jadi, jangan kegerahan duluan kalau udah dengar dua kata ini ya. Nah, sebelum tahu cara mengadapi politik di dunia kerja, kamu harus tahu dulu sisi positif dan negatifnya. Tujuannya agar kamu mendapatkan perspektif yang lebih seimbang dan objektif.
Baca juga: Keahlian Yang Harus Kamu Punya Kalau Mau Kerja
Sisi Positif dari Politik Kantor
Walaupun sering kali memiliki konotasi negatif, politik kantor sebenarnya punya sisi positif yang bisa memberikan manfaat buat individu dan perusahaan secara keseluruhan. Kalau dikelola dengan bijak, politik dalam pekerjaan bisa menjadi sarana untuk membangun relasi yang kuat, mendorong kolaborasi, serta memotivasi karyawan untuk berkembang.
Berikut ini adalah beberapa sisi positif politik dalam dunia kerja yang dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan produktif.
1. Membangun Relasi yang Kuat
Aliansi positif atau hubungan kerja yang sehat bisa terjalin melalui politik dalam pekerjaan. Ketika kita menjalin hubungan dengan kolega atau atasan secara profesional, ini bisa membuka pintu menuju peluang baru, kolaborasi proyek, dan bahkan dukungan dalam karier.
2. Mendorong Kompetisi Sehat
Politik kantor yang sehat dapat berawal dari menciptakan kompetisi yang sehat dalam sebuah perusahaan. Sehingga, bisa mendorong karyawan untuk terus berusaha lebih baik.
Kompetisi yang sehat itu seperti apa sih?
Begini bro sis, kompetisi dalam dunia kerja yang sehat itu bisa dengan:
- Fokus pada peningkatan kinerja, bukan dengan intrik atau sabotase tim lain, rekan kerja, atau bahkan pada bawahan sendiri.
- Membangun kolaborasi dan mau belajar dari orang lain.
- Harus bersikap transparan dan adil. Jadi, jika memang orang tersebut layak untuk diberikan apresiasi dan penghargaan, yaa harus diberikan. Namun, penilaiannya jangan hanya berdasarkan faktor kedekatan atau aliansi tertentu, harus dengan hasil kerja yang nyata.
Itu hanya beberapa contoh aja yaa. Soalnya, masih banyaaak lagi contoh kompetisi kerja yang sehat. Intinya, dengan melakukan kompetisi yang positif, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan mendorong karyawan untuk lebih berusaha dalam mencapai target. Lalu, terciptalah suasana kerja yang nyaman dan No Drama. ❤️❤️❤️
3. Meningkatkan Kemampuan Diplomasi dan Komunikasi
Malu bertanya sesat sendiri. Makanya, penting banget tuuuh adanya komunikasi.
Oleh karena itu, berpartisipasi dalam lingkungan kerja yang sehat membutuhkan keterampilan komunikasi dan diplomasi.
Setuju nggak Guys?
Karena, biasanyaa, seorang karyawan yang mampu mengelola hubungan interpersonal dengan baik, biasanya lebih berhasil dalam lingkungan kerja yang kompetitif. Biasanyaa sih gituuu yaaa…
Baca juga: Kenali Budaya Kerja Toksik – Apa, Tanda dan Cara Mengatasinya
4. Membantu Memahami Struktur dan Dinamika Organisasi
Nah, ini juga penting niiih. Mengamati situasi di kantor bisa membantu kita memahami siapa yang memiliki pengaruh, bagaimana keputusan dibuat, dan bagaimana struktur perusahaan bekerja. Jadi, nggak ada salahnya juga kamu “main cantik” dengan memberikan yang terbaik dan tunjukkan hasilnya kepada orang yang berpengaruh di perusahaan kamu. Tapi jangan terlalu lebay, nanti kesannya caper.
Dengan adanya pemahaman ini, bisa membantu kita menavigasi lingkungan kerja dengan lebih baik.
Sisi Negatif dari Politik Kantor
Di balik dinamika hubungan antar-karyawan, politik di lingkungan kantor sering kali membawa dampak negatif yang bisa menghambat produktivitas dan merusak suasana kerja. Ketika politik dalam lingkungan kantor menjadi tidak sehat, bisa memicu persaingan yang tidak adil, konflik, dan ketidakpercayaan antar rekan kerja, yang pada akhirnya berdampak buruk pada kinerja individu maupun tim.
Pokoknya, drama kantor yang negatif ini bikin suasana kerja jadi kacau. 🤯🤯
Nah, berikut ini adalah beberapa sisi negatif dari politik kantor yang penting untuk diwaspadai agar tidak mengganggu lingkungan kerja yang kondusif.
1. Menimbulkan Konflik dan Ketidakpercayaan
Drama kantor yang tidak sehat bisa memicu konflik, gosip, dan ketidakpercayaan antar-karyawan. Hal ini sering kali menyebabkan perpecahan di dalam tim dan berdampak pada keharmonisan lingkungan kerja. Kan kerja jadi nggak enak ya kalau ada gosip atau konflik yang berkepanjangan.
2. Mengganggu Kesehatan Mental
Ketika seseorang terjebak dalam permainan drama kantor yang penuh intrik dan persaingan tidak sehat, tekanan ini bisa berujung pada stres, kecemasan, dan bahkan burnout. Pokoknya bikin mental break dance deh. Bawaannya pengen diem di pojokan sambil dengerin playlist galau. 🤧🤧🤧🤧
Baca juga: Insecure? Yuk Move On dengan Cara Ini
3. Menurunkan Produktivitas dan Kualitas Kerja
Ketika lebih banyak waktu dan energi dihabiskan untuk mengelola drama atau intrik, pekerjaan utama bisa terabaikan. Akibatnya, produktivitas menurun dan kualitas kerja menjadi tidak optimal. Urusan kerjaan aja ada terus tiap hari, masa iya masih harus ditambah drama kantor. Nambah-nambahin beban aja. 😤😤
4. Membuat Kesempatan Tidak Merata
Politik dalam pekerjaan sering kali menciptakan kesenjangan dalam kesempatan. Karyawan yang pandai berpolitik mungkin mendapat lebih banyak pengakuan dan promosi dibandingkan mereka yang lebih fokus pada pekerjaan daripada membangun jaringan.
5+1 Cara Menghadapi Drama Kantor Biar Kerja Jadi Nyaman
Untuk menghadapi drama kantor, memang gampang-gampang susah karena diperlukan pendekatan yang bijak. Berikut beberapa strategi yang mungkin bisa membantu kamu:
1. Fokus pada Performa dan Integritas
Pastikan performa kerja tetap menjadi prioritas utama. Bangun reputasi sebagai karyawan yang profesional dan konsisten. Integritas yang kuat akan membuat kita dihormati dan dipercaya, bahkan dalam lingkungan yang penuh politik dan drama.
2. Bersikap Netral dan Hindari Aliansi Negatif
Hindari berpihak pada kelompok tertentu atau terlibat dalam drama kantor. Bersikap netral dan profesional dapat membantu menjaga hubungan baik dengan berbagai pihak di kantor.
Baca juga: STOP Playing Victim! Ini Alasan Mereka Tidak Mau Bicara dengan Kamu!
3. Bangun Hubungan yang Sehat
Cobalah menjalin hubungan baik dengan atasan, rekan kerja, dan bahkan staf di berbagai departemen tanpa harus memihak. Komunikasi yang baik dapat menciptakan ikatan kerja yang saling mendukung dan memperkuat kolaborasi.
4. Kelola Emosi dan Jangan Terlibat dalam Gosip
Coba bayangin deh, kalau kamu ada di posisi orang yang digosipin di kantor, terus gimana perasaan kamu setiap datang ke kantor? Pasti mageeer laaah. Bawaannya mau resign aja pasti.
Nah, drama kantor sering kali dipicu oleh emosi dan gosip. Menghindari gosip dan menjaga emosi bisa membantu kita tetap fokus pada pekerjaan. Selain itu, bisa menjaga perasaan orang yang digosipin. Makanya, penting untuk tahu yang namanya empati. Biar kita bisa menjaga perasaan orang lain. Jika muncul isu sensitif, sebaiknya simpan aja pendapat pribadimu dan hindari menyebarkan informasi yang tidak perlu.
5. Kenali Batas dan Ketahui Waktu untuk Bicara
Dalam beberapa situasi, politik kantor bisa merugikan dan bahkan berbahaya bagi kita. Karena hal ini berkaitan dengan karir kita di dunia kerja.
Itulah sebabnya, penting banget bagi kita buat mengetahui cara kita bersikap seperti kapan harus mengambil jarak atau melaporkan masalah kepada manajemen jika sudah mengganggu produktivitas dan kesejahteraan tim.
Walau kita nggak tahu apa tindakan manajemen ke depannya atau apakah orang bermasalah yang dilaporkan akan ada perubahan atau tidak yaa itu kita serahkan saja sama yang di atas. Yang penting kan kita udah usaha.
6. Manfaatkan Dukungan Atasan atau Mentor
Punya atasan atau mentor yang memahami situasi kantor dan memberikan saran bisa sangat membantu dalam menghadapi politik kantor. Dukungan ini bisa membantu kita melihat gambaran lebih besar dan memberikan panduan untuk mengambil keputusan.
Tapi, kalau ternyata yang bermasalah adalah atasan atau mentor kamu yaa nasib. HAHAHAAHA
Saran dari aku yaa… Kalau kamu merasa nggak nyaman di suatu kantor, nggak ada salahnya juga (malah bagus) kalau kamu bisa adaptasi dulu, ikutin alurnya. Barangkali memang kamunya aja yang belum terbiasa dengan sistem atau budaya kerjanya. Nah, kalau kamu sudah merasa kok makin lama makin begah dan jengah sama politik kantornya, ya sambil-sambil lamar-lamar lagi laah. Kalau memang ada drama kantor yang sekiranya udah keterlaluan, ya langsung aja resign. Karena, kalau kelamaan ditahan gak baik juga buat kamunya.
(Awal-awal ngasih motivasi, ujung-ujungnya suruh resign, namanya juga anak random 🤪)
Baca juga: Keahlian yang Harus Dimiliki dalam Dunia Kerja
Gak Bisa Dihindarkan tapi Gak Bisa Diabaikan Juga…
Kenyataannya Guys…. Politik kantor itu pasti ada di mana pun kita kerja. Gak bisa dihindari, tapi ya bukan berarti gak bisa diabaikan juga. Karena hal tersebut harus dihadapi.
Politik kantor pasti hampir selalu ada di setiap bagian dari kehidupan kerja kita. Percaya deeeh… Alih-alih menghindar atau terjebak dalam konflik, kita bisa mengambil pendekatan yang lebih cerdas dengan bersikap profesional dan fokus pada pekerjaan. Dengan pendekatan yang tepat, politik kantor bisa dikelola dengan cara yang positif dan profesional, sehingga tidak menjadi hambatan, melainkan justru membuka peluang bagi perkembangan karier kita.
Tapi… Ini ada sedikit pesan nih dari anak random. Jika kamu sudah melakukan semua hal tersebut di atas, namun merasa tindakanmu selalu salah dan kamu merasa “dikerdilkan”. Kantor itu bukanlah tempat yang tepat untuk kamu berkembang. Pindah kantor mungkin akan lebih tepat. 🤔🤔🤔
Nih, aku kasih contohnya.
Kalau kamu masuk ke suatu kantor, terus kamu banyak nanya karena memiliki keingintahuan yang besar, tetapi kamu malah diberikan penilaian jelek karena dinilai tidak memahami pekerjaan, berarti mungkin kantor itu kurang tepat buat kamu.
Tapi, kalau kamu dapet kantor yang malah ngasih kamu promosi karena kamu banyak nanya dan memiliki keingintahuan yang besar karena mereka menilai kamu ingin berkembang, berarti kantor itu kantor yang tepat buat kamu.
Simpelnya sih gitu yaa. Sekarang tinggal berdoa, semoga rejeki kita dapat kantor yang bisa bikin kita berkembang dan less drama. 🤲 🤲 🤲
Gak kerasa udah sampai ending aja ya. Buat kalian yang udah setia baca sampai akhir, aku kasih kamu referensi buku biar kamu bisa menghadapi orang-orang dan bekerjasama dengan baik di kantor. Bukunya beli sendiri! HAHAHAHAHA
How To Win Friends and Influence People merupakan judul dari sebuah buku yang ditulis oleh Dale Carnegie. Buku ini sangat direkomendasikan karena menghadirkan isi tentang bagaimana cara untuk dapat meraih kesuksesan dalam berbisnis maupun kehidupan dengan cara meningkatkan kualitas diri.
Semoga dengan membaca buku ini kamu dapat lebih menguasai diri dan menemukan cara yang tepat untuk menghadapi situasi kamu di kantor.
Thank you buat kalian yang udah baca sampai akhir. Semoga membantu ya! 😉