Pemisahan Hubungan Pertemanan dengan teman kantor? Emang penting banget ya?
Pemisahan hubungan pertemanan dengan teman kantor sangat penting karena dapat membantu menjaga profesionalisme dan efisiensi dalam bekerja. Kamu pernah berpikir untuk berteman baik dengan kerja kamu? Hmm… Coba piker-pikir dulu deh guys… Mungkin untuk kamu yang punya kepribadian supple dan mudah bergaul, berteman dg kantor agar mudah diterima di lingkungan tempat kerja kamu bukan jadi sebuah masalah ya. Tapi bukan itu intinya guys, memisahkan hugungan pertemanan dengan teman kantor itu penting karena: 1. Menghindari Konflik Kepentingan Pemisahan hubungan pertemanan dengan pekerjaan adalah hal yang penting dalam dunia kerja. Salah satu alasan utama untuk memisahkan hubungan pertemanan dengan pekerjaan adalah untuk menghindari konflik kepentingan. Jika Kamu terlalu dekat dengan rekan kerja Kamu, Kamu mungkin akan menemukan diri Kamu dalam situasi di mana Kamu diharuskan untuk membuat keputusan yang merugikan teman Kamu, atau sebaliknya. Hal ini dapat menyebabkan tekanan yang tidak perlu dan mengurangi kinerja Kamu. 2. Menjaga Jarak Antara Perasaan Pribadi dan Profesional Selain itu, memisahkan hubungan pertemanan dengan pekerjaan juga dapat membantu menjaga jarak antara perasaan pribadi dan profesional. Jika Kamu terlalu dekat dengan rekan kerja Kamu, Kamu mungkin akan menemukan diri Kamu terlibat dalam perselisihan pribadi yang dapat mengurangi kinerja Kamu dan menimbulkan masalah dalam tim kerja. 3. Meningkatkan Komunikasi dalam Tim Kerja Memisahkan hubungan pertemanan dengan pekerjaan juga dapat membantu meningkatkan komunikasi dalam tim kerja. Jika Kamu terlalu dekat dengan rekan kerja Kamu, Kamu mungkin akan merasa tidak nyaman untuk menyampaikan masalah atau kekhawatiran Kamu kepada mereka. Hal ini dapat menyebabkan masalah yang tidak perlu dan mengurangi efisiensi dalam bekerja. 4. Membedakan Hubungan Positif dan Negatif Namun, tidak semua hubungan pertemanan harus dihindari dalam dunia kerja. Beberapa hubungan yang positif dapat membantu meningkatkan moral dan produktivitas dalam tim kerja. Namun, penting untuk membedakan antara hubungan kerja yang positif dan negatif, dan untuk menjaga jarak yang sesuai dengan rekan kerja yang mungkin menyebabkan masalah. 5. Mengevaluasi Situasi dan Mengambil Tindakan yang Diperlukan Secara umum, penting untuk menjaga keseimbangan dalam hubungan kerja dan pertemanan. Jangan terlalu dekat dengan rekan kerja Kamu, tetapi jangan juga terlalu jauh dari mereka. Selalu diingat bahwa setiap individu dan situasi berbeda, jadi penting untuk mengevaluasi kembali situasi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan yang sehat dalam lingkungan kerja Kamu. Jadi kesimpulannya apa min? Memisahkan hubungan pertemanan dengan pekerjaan adalah proses yang sulit dan memerlukan komitmen yang konsisten. Namun, dengan melakukannya, Kamu dapat meningkatkan kinerja Kamu, menjaga profesionalisme dan efisiensi dalam bekerja, serta menghindari masalah yang tidak perlu dalam tim kerja. Ingatlah bahwa dalam dunia kerja, prioritas utama harus selalu ditempatkan pada pekerjaan dan tanggung jawab Kamu, dan bukan pada hubungan pertemanan.
Teman Toxic Banget: 4 Cara Ini Semoga Bisa Membantu Kamu Ya!
Teman toxic dapat menjadi sumber kegundahan dan kecemasan yang buruk, dan menghadapinya tidaklah mudah. Orang bisa menjadi toxic karena berbagai alasan. Beberapa di antaranya mungkin karena mereka sedang mengalami masalah pribadi, seperti depresi atau kecemasan yang berat, atau karena mereka memiliki masalah hubungan dengan orang lain. Mereka juga mungkin tidak memiliki keterampilan sosial yang baik atau tidak memahami bagaimana cara bertindak yang baik dalam hubungan dengan orang lain. Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin menjadi toxic karena memiliki masalah personal yang belum terselesaikan atau karena memiliki masalah kepribadian yang lebih luas. Tentu saja, setiap orang berbeda, dan ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi seseorang menjadi toxic dalam hubungan dengan orang lain. 4 Cara Mengatasi Teman Toxic ala Pikiran Random Berdamai dengan teman yang toxic mungkin terasa mustahil, terutama jika teman tersebut telah menyakiti Anda secara emosional atau fisik. Namun meskipun sulit, ada beberapa langkah yang dapat kamu ambil untuk menangani teman yang toxic: 1. Jauhkan diri dari teman tersebut Jika teman kamu terus-menerus membuat kamu merasa tidak nyaman atau tidak aman, mungkin terbaik untuk menjauhkan diri dari teman tersebut. Ini bisa sulit, terutama jika kamu sudah lama berteman dengan mereka, tetapi jika kondisi terus-menerus memburuk, mungkin terbaik untuk memutuskan hubungan. 2. Beri tahu teman kamu tentang perasaan kamu Jika kamu merasa nyaman, cobalah berbicara dengan teman kamu tentang bagaimana perasaan kamu terpengaruh oleh tindakan mereka. Mungkin teman kamu tidak menyadari betapa berpengaruh tindakan mereka terhadap kamu, dan memberi tahu mereka tentang perasaan kamu bisa membantu mereka mengubah sikap mereka. 3. Cari dukungan dari orang lain Jika kamu merasa tidak mampu menghadapi teman yang toxic sendiri, cobalah cari dukungan dari orang lain, seperti keluarga, teman, atau profesional kesehatan mental. Mereka dapat memberikan kamu pandangan yang obyektif dan memberikan dukungan emosional yang kamu butuhkan untuk menghadapi situasi ini. 4. Jaga kesehatan mental kamu Jangan mengabaikan kesehatan mental kamu saat menghadapi teman toxic. Pastikan kamu memperhatikan kebutuhan dasar kamu, seperti makan, tidur, dan olahraga secara teratur, dan carilah cara untuk merelaksasi dan mengeluarkan stres. Juga, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika kamu merasa terlalu tertekan atau tidak mampu mengatasi perasaan negatif yang kamu alami. Bagaimana jika teman masih saja toxic kepada kita? Nah jika kamu sudah mengambil langkah-langkah di atas untuk menghadapi teman toxic tersebut dan masalahnya tetap belum terselesaikan, mungkin saatnya untuk mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan dengan teman tersebut. Ini bukanlah keputusan yang mudah, terutama jika kamu sudah lama berteman dengan mereka, tetapi jika tindakan toxic mereka terus-menerus memburuk dan mempengaruhi kesehatan mental kamu, mungkin terbaik untuk memutuskan hubungan. Sebelum memutuskan hubungan, ada baiknya juga untuk mempertimbangkan mencari bantuan profesional, seperti terapis atau konselor. Mereka dapat membantu kamu mengeksplorasi perasaan kamu dan memberikan dukungan emosional yang kamu butuhkan saat menghadapi situasi yang sulit ini. Setelah memutuskan untuk mengakhiri hubungan Jangan ragu untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi diri kamu, seperti mengubah nomor telepon atau blokir teman tersebut di media sosial. Ini akan membantu kamu merasa lebih aman dan nyaman setelah memutuskan hubungan dengan teman toxic. Mimin bukan mau ngajarin kamu buat pilih-pilih teman ya guys, tapi kamu sendiri harus sadar bahwa kesehatan mental dan hidup kamu itu terlalu berharga untuk dikorbankan berteman dengan teman toxic yang tidak tepat dan malah merusak diri kamu. Semoga langkah-langkah di atas bisa membantu kamu ya guys 😉 #CutThemOff XOXO Ogi – Admin Random
Resolusi Tahun 2023 Dapat Kerjaan Baru? Berikut 5 Contoh Surat Resign Yang Baik & Benar
Fenomena membuat resolusi tahun 2023 ini cukup viral ya di social media. Ada yang ingin punya rumah baru, bisa work-life-balance, ada juga yang ingin traveling keliling dunia, dll. Nah ada satu yang menarik nih, salah satu teman mimin itu cerita kalau dia mau banget resign dari tempat kerjanya, alasannya sih karena dia merasa underappreciated, underpayment dan lingkungan tempat kerjanya udah toxic. Mengajukan pengunduran diri dari jabatan atau pekerjaan yang sekarang kamu lakoni sebagai bentuk resolusi tahun 2023 kamu adalah suatu hal yang wajar. Terlebih bila kamu sudah merasa jenuh atau merasa sudah “cukup” dengan apa yang kamu berikan dan terima dari perusahaan tempat kamu bekerja sekarang ini. Bahkan bila alasannya seperti temen mimin di atas, itu menurut mimin wajar banget kok. Nah kalau kamu sebelumnya belum pernah buat surat resign secara formal via email nih (secara sekarang kan udah serba digital ya). Berikut adalah beberapa contoh surat resign yang bisa kamu buat sebagai resolusi tahun 2023 kamu: Image source: Unsplash Contoh 1: “Kepada [Nama Atasan], Saya ingin mengajukan resign dari posisi saya sebagai [Jabatan] di [Perusahaan]. Tanggal resign saya adalah [Tanggal Resign]. Saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk bekerja di [Perusahaan] selama ini. Saya sangat menghargai pengalaman dan pelajaran yang telah saya dapatkan selama bekerja di sini. Saya akan melakukan segala upaya untuk memastikan transisi kepemimpinan saya berjalan lancar. Saya akan siap untuk memberikan bantuan dan dukungan selama proses transisi tersebut. Lagi pula, saya akan selalu mengingat dengan baik waktu yang saya habiskan di [Perusahaan] dan berharap agar dapat menjaga hubungan baik dengan semua rekan kerja saya di masa depan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam, [Nama] [Alamat Email]” Contoh 2: “Kepada [Nama Atasan], Dengan hormat, saya mengajukan resign dari posisi saya sebagai [Jabatan] di [Perusahaan]. Tanggal resign saya adalah [Tanggal Resign]. Saya ingin mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dan peluang yang telah diberikan kepada saya selama bekerja di sini. Saya sangat menghargai waktu yang saya habiskan di [Perusahaan] dan telah belajar banyak hal yang sangat berguna bagi perkembangan karier saya. Saya akan melakukan segala upaya untuk memastikan transisi kepemimpinan saya berjalan lancar dan siap memberikan bantuan dan dukungan selama proses tersebut. Lagi pula, saya akan selalu mengingat dengan baik waktu yang saya habiskan di [Perusahaan] dan berharap dapat menjaga hubungan baik dengan semua rekan kerja di masa depan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam, [Nama] [Alamat Email]” Contoh 3: “Kepada [Nama Atasan], Saya ingin menyampaikan bahwa saya akan mengajukan resign dari posisi saya sebagai [Jabatan] di [Perusahaan]. Tanggal resign saya adalah [Tanggal Resign]. Saya ingin mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dan peluang yang telah diberikan kepada saya selama bekerja di sini. Saya telah belajar banyak hal yang sangat berguna bagi perkembangan karier saya dan merasa sangat berharga atas pengalaman yang saya dapatkan di [Perusahaan]. Meskipun ini adalah keputusan yang sulit bagi saya, saya yakin bahwa ini adalah langkah yang tepat untuk karier saya di masa depan. Saya akan melakukan segala upaya untuk memastikan transisi kepemimpinan saya berjalan lancar dan siap memberikan bantuan dan dukungan selama proses tersebut. Lagi pula, saya akan selalu mengingat dengan baik waktu yang saya habiskan di [Perusahaan] dan berharap dapat menjaga hubungan baik dengan semua rekan kerja di masa depan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam, [Nama] [Alamat Email]” Contoh 4: “Kepada [Nama Atasan], Saya dengan ini memberikan pemberitahuan bahwa saya akan mengajukan resign dari posisi saya sebagai [Jabatan] di [Perusahaan]. Tanggal resign saya adalah [Tanggal Resign]. Saya ingin mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dan peluang yang telah diberikan kepada saya selama bekerja di sini. Saya merasa sangat berharga atas pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan di [Perusahaan]. Meskipun ini adalah keputusan yang sulit bagi saya, saya yakin bahwa ini adalah langkah yang tepat untuk karier saya di masa depan. Saya akan melakukan segala upaya untuk memastikan transisi kepemimpinan saya berjalan lancar dan siap memberikan bantuan dan dukungan selama proses tersebut. Saya akan sangat menghargai jika Anda dapat memberikan referensi bagi saya di masa depan. Lagi pula, saya akan selalu mengingat dengan baik waktu yang saya habiskan di [Perusahaan] dan berharap dapat menjaga hubungan baik dengan semua rekan kerja di masa depan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam, [Nama] [Alamat Email]” Contoh 5: “Kepada [Nama Atasan], Dengan ini saya menyampaikan bahwa saya akan mengajukan resign dari posisi saya sebagai [Jabatan] di [Perusahaan]. Tanggal resign saya adalah [Tanggal Resign]. Saya ingin mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dan peluang yang telah diberikan kepada saya selama bekerja di sini. Saya merasa sangat berharga atas pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan di [Perusahaan]. Meskipun ini adalah keputusan yang sulit bagi saya, saya yakin bahwa ini adalah langkah yang tepat untuk karier saya di masa depan. Saya akan melakukan segala upaya untuk memastikan transisi kepemimpinan saya berjalan lancar dan siap memberikan bantuan dan dukungan selama proses tersebut. Saya akan sangat menghargai jika Anda dapat memberikan referensi bagi saya di masa depan. Lagi pula, saya akan selalu mengingat dengan baik waktu yang saya habiskan di [Perusahaan] dan berharap dapat menjaga hubungan baik dengan semua rekan kerja di masa depan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam, [Nama] [Alamat Email]” Itu dia beberapa rekomendasi kalimat yang cukup formal dari mimin untuk kamu kirimkan kala sudah mendapatkan pekerjaan baru dan ingin resign, PERLU UNTUK DIINGAT jangan mengajukan resign bila kamu belum mendapatkan pekerjaan baru ya guys! Semoga membantu mewujutkan resolusi tahun 2023 kamu ya! X.O X.O Ogi – Mimin Random 😉
Pernah denger istilah “Kaum Miskin Urban”? Mimin Pernah Jadi Bagian Ini!
Kaum Miskin Urban Jakarta – apa sih itu? Simak curhat randoman Mimin ya. Pengalaman mimin menjadi bagian dari kaum ini. Jangan deh sampai kamu mengalaminya.