Ngaku Saja, Kamu Kebanyakan Overthinking! Yuk, Pelan-Pelan Atasi dengan Cara Ini
Pernah nggak duduk santai, tiba-tiba pikiranmu malah lari ke hal-hal yang bikin tegang? Kayak, “Gimana kalau presentasi besok hancur?” atau “Bakal diterima nggak ya lamaran kerjaku?” Padahal semua ini masih di kepala aja – belum kejadian – dan mungkin belum tentu juga kejadian, tapi efeknya udah bikin deg-degan. Pikiran yang datang tiba-tiba dan nggak berhenti itu adalah contoh overthinking yang sering kita alami, terutama kalau lagi nunggu sesuatu atau berada di situasi penuh tekanan. Apa Itu Overthinking? Secara sederhana, overthinking adalah kebiasaan memikirkan sesuatu secara berlebihan dan berulang-ulang. Bukan sekadar “mikirin biasa”, tapi otak kayak nggak bisa berhenti ngebayangin berbagai kemungkinan yang sebenarnya belum tentu terjadi. Akhirnya, kita justru tenggelam dalam kecemasan yang nggak berujung. Sebagai contoh, coba bayangin teman kita, Alex, yang lagi menunggu hasil interview kerja di perusahaan impiannya. Bukannya santai, Alex malah terus-terusan mikir, “Aduh, kalau gagal gimana ya?” Padahal, hasilnya belum tentu buruk. Jadi, overthinking ini beda dengan sekadar berpikir atau antisipasi. Ini lebih ke kebiasaan yang udah nggak sehat karena sering kali justru bikin kita semakin cemas dan nggak produktif. Tanda-Tanda Kamu Sedang Overthinking – Ada yang Kamu Sedang Alami Gak? Bagaimana cara mengenali kalau kita mulai overthinking? Ada beberapa tanda yang sering muncul: Selalu Membayangkan Skema Terburuk Setiap kali ada tantangan, pikiran pertama langsung lari ke “Gimana kalau gagal?” atau “Aduh, nanti kalau nggak diterima gimana?”. Misalnya, pas mau presentasi, langsung kebayang di kepala kalau tiba-tiba salah ngomong atau dihakimi audiens. Susah Tidur Karena Pikiran yang Berputar Biasanya, overthinking muncul waktu malam hari. Jadi susah tidur karena pikiran terus-menerus melayang ke skenario negatif yang nggak jelas. Kayak waktu Alex yang kepikiran hasil interviewnya sampai-sampai begadang tiap malam. Rekomendasi Buku untuk Mengatasi Overthinking Kamu Dalam buku Berani Tidak DIsukai, pembaca akan merasakan bahwa seluruh rangkaian kata yang ada di dalam-nya seperti sebuah kutipan. Hampir semuanya berisikan makna indah dan membuat pembaca berpikir tentang bagaimana cara untuk berubah menjadi lebih baik. Berani Tidak Disukai membantu para pembaca untuk menggali kekuatan di dalam dirinya sebagai bekal meraih kebahagiaan yang diinginkan. Ada banyak hal baru yang akan membuat pembaca sadar bahwa beberapa hal seharusnya tidak dilakukan saat ini karena hal tersebut bisa saja menghambat kebahagiaan pada masa depan. Sulit Membuat Keputusan Sederhana Ketika overthinking, bahkan hal simpel kayak memilih baju untuk acara bisa jadi kayak bikin keputusan besar. Semuanya dirasa penting, dan akhirnya jadi bingung sendiri. Setiap mau mengambil keputusan, dalam otak sudah berputar 100 skenario terburuk kalau keputusan ini diambil dan lainnya. Khawatir dengan Apa yang Orang Lain Pikirkan Kalau lagi overthinking, sering kali kita jadi terlalu peduli sama opini orang lain. Misalnya, Alex nggak bisa tenang waktu interview karena takut banget akan penilaian pewawancara, sampai akhirnya malah bikin dirinya makin tegang. Dampak Overthinking Terhadap Kesehatan Mental dan Hidup Overthinking bukan cuma soal mikirin sesuatu berlebihan; kebiasaan ini bisa bawa dampak negatif buat kesehatan mental dan kehidupan sehari-hari kita. Berikut adalah beberapa dampaknya: Memicu Kecemasan dan Stres Semakin sering overthinking, semakin kita jadi rentan cemas. Pikiran yang terus-menerus berputar bikin kita ngerasa lelah mental. Alex, misalnya, malah stres dan capek sendiri ngebayangin hal-hal buruk yang belum tentu terjadi. Mengganggu Produktivitas Karena waktu dan energi habis buat mikir berlebihan, banyak hal penting yang malah terabaikan. Ketika kita terlalu sibuk mikirin skenario negatif, kita nggak bisa fokus pada tugas yang sebenarnya di depan mata. Akhirnya, bukannya produktif, kita malah nggak ngelakuin apa-apa. Bisa Menimbulkan Gangguan Tidur Pikiran yang nggak tenang sering kali mengganggu waktu istirahat kita. Tidur jadi terganggu karena otak terus mikir berbagai hal, terutama di malam hari. Ini yang terjadi ke banyak orang yang nggak bisa tidur nyenyak karena mikir kejadian atau tugas esok hari. Berdampak pada Hubungan Sosial Terlalu banyak berpikir kadang bikin kita ragu buat terbuka ke orang lain, atau malah jadi menarik diri dari pertemanan. Overthinking soal penilaian orang lain bisa bikin kita ngerasa nggak cukup baik atau takut ditolak, yang akhirnya malah memutus hubungan baik dengan orang-orang sekitar. 5 Cara Mengatasi Overthinking yang Bisa Bikin Hidup Lebih Tenang Nggak ada cara instan buat menghilangkan kebiasaan overthinking, tapi ada beberapa langkah sederhana yang bisa dicoba: Sadari dan Stop Saat Mulai Terjebak Pikiran Berlebih Pertama, sadari kapan pikiran kamu mulai berlebihan. Begitu sadar kalau kamu mulai overthinking, coba berhenti dan alihkan ke aktivitas yang bikin kamu tenang. Kadang, kita cuma butuh jeda untuk nggak terjebak lebih dalam. Baca juga: Insecure – Kenali Apa, Tanda dan Penyebab Insecure serta Cara Menghadapinya Fokus pada Tindakan, Bukan Pikiran Daripada terus menerus memikirkan sesuatu, lebih baik lakukan tindakan nyata yang bisa membantu. Misalnya, daripada khawatir soal hasil kerja, coba mulai kerjakan bagian yang bisa kamu kendalikan. Dengan begini, energi kamu dipakai buat hal-hal produktif. Latihan Mindfulness atau Meditasi Mindfulness atau meditasi bisa membantu kita untuk lebih fokus ke momen sekarang dan nggak terlalu jauh terbawa pikiran negatif. Latihan ini membantu kita mengurangi kecenderungan overthinking, terutama di malam hari ketika pikiran negatif suka muncul. Pikirkan Skenario Positif Kebanyakan orang overthinking karena mikirin skenario negatif. Kali ini, coba ubah pola dengan mikirin hasil positif yang bisa terjadi. Ini bukan berarti kita jadi berharap terlalu tinggi, tapi setidaknya mengurangi ketakutan yang nggak berdasar. Berbagi dengan Teman atau Menulis Kadang, apa yang kita butuhkan hanya didengarkan. Coba cerita sama orang yang kamu percaya atau, kalau nggak nyaman cerita ke orang lain, tulis pikiranmu. Menulis sering kali bikin kita lebih tenang karena pikiran yang mengganggu bisa keluar dan nggak numpuk di kepala. Cara Lain Atasi Ovt – Baca Buku Self Healing Berikut: Jangan Biarkan Overthinking Mengendalikan Hidupmu Overthinking bukan hal yang bisa dihindari sepenuhnya, tapi bukan berarti kita nggak bisa menguranginya. Memang bukan hal mudah juga untuk menguranginya, tapi masih doable kok. Intinya, semakin kita sadar tentang kebiasaan ini, semakin mudah buat kita pelan-pelan melepaskan diri dari cengkeramannya. Ingat, semua pikiran buruk atau cemas yang muncul itu nggak selalu nyata. Cobalah untuk lebih percaya diri dan ingat, hidup punya cara untuk mengalir tanpa perlu kita kontrol berlebihan.
Insecure Bikin Stres? Ini Cara Santai Buat Ngatasinnya
Pernah nggak sih, rasanya hidup kayak nggak pernah cukup aja? Teman-teman sepertinya semua dapat kerjaan impian, jalan-jalan ke tempat estetik, atau punya kulit glowing tanpa effort? Sementara kamu… merasa stuck, cemas, dan overthinking tiap hari. Kalau iya, itu tanda insecure sedang melanda. Tenang, kamu nggak sendirian, kok. Insecurity itu kayak mie instan—sebenarnya nggak sehat, tapi sering banget kita konsumsi. Yuk kenali apa itu insecure, tanda dan penyebab insecure serta cara mengatasinya. Apa Itu Insecure, dan Kok Bisa Muncul? Insecure itu perasaan nggak percaya diri, ngerasa kurang, atau takut gagal dalam memenuhi ekspektasi orang lain (atau diri sendiri yang kadang suka kebanyakan nuntut). Ini semua bisa bikin kita terjebak dalam perasaan “Aku nggak cukup baik.” Media sosial nggak membantu, malah sering bikin perbandingan makin gampang, kayak lagi lomba “hidup siapa yang paling keren.” Menurut penelitian dari Pew Research Center, media sosial ternyata benar-benar punya andil dalam bikin orang-orang muda merasa nggak cukup. Kita ngebandingin highlight hidup orang lain dengan behind-the-scenes hidup kita sendiri. Nggak heran kalau insecure makin sering datang tanpa permisi. Tanda-Tanda Kamu Lagi Berjuang dengan Insecure Biar nggak terjebak terlalu lama, kenali tanda-tanda kalau kamu mungkin lagi insecure. Tenang, nggak usah panik, kita bahas bareng! Baca juga: 5 Ciri Orang Percaya Diri yang Kadang Bikin Terkagum-kagum Membandingkan Diri Terus-Terusan Nggak cuma fisik, kamu mungkin suka membandingkan pencapaian, gaya hidup, atau apapun yang ada di media sosial. Lihat orang lain punya hidup estetik, sementara kamu masih struggling nyari sinyal buat post foto aja? Wajar kalau insecure datang tiba-tiba. Takut Coba Hal Baru Ada ide keren, tapi langsung mikir, “Ah, ntar gagal deh!” Akhirnya, nggak pernah dicoba. Takut gagal, padahal belum mulai. Udah overthinking duluan, kayak mau tampil di audisi nyanyi padahal baru nyanyi di kamar mandi. Pengen Menyenangkan Semua Orang Ngerasa harus selalu ada buat orang lain, bahkan sampai mengorbankan waktu dan kebutuhan sendiri? Ini bisa jadi tanda kamu insecure dan jadi people pleaser. Padahal, capek banget hidup kayak gitu, ya nggak? Overthinking Level Maksimal Terus-menerus mikirin hal-hal kecil yang sebenernya orang lain nggak peduli. Misalnya, replay percakapan semalam sambil mikir, “Kenapa aku bilang itu?” Bikin stres sendiri, kan? Penyebab Insecure yang Bikin Hidup Lebih Drama dari K-Drama Kenapa sih kita sering insecure? Well, kombinasi dari berbagai faktor bisa jadi biangnya. Tekanan Sosial dan Harapan Keluarga Tumbuh dengan ekspektasi yang tinggi kadang bikin kita ngerasa harus jadi sempurna. Kalau orang tua berharap kita jadi sesuatu yang nggak kita suka, jadinya kita merasa gagal. Padahal, tiap orang punya jalan sendiri. Media Sosial: Si Baik yang Kadang Jahat Semua orang pamer kehidupan terbaik mereka di media sosial. Lihat influencer liburan ke Maldives, kamu malah iri sambil nyicip kopi sachet di rumah. Kebahagiaan palsu ini bikin insecure makin jadi. Budaya Sukses Instan Seolah-olah kalau belum punya startup atau jadi CEO di umur 25, hidup kita gagal total. Padahal, sukses itu nggak ada timeline-nya. Siapa bilang kita harus jadi miliarder sekarang? Cara Mengatasi Rasa Insecure, Yuk, Move On! Kalau kamu udah mulai capek insecure terus, ada beberapa cara buat ngatasin perasaan ini. Pelan-pelan aja, nggak usah buru-buru. Kurangi Waktu di Sosmed Nggak harus langsung detoks total, tapi bisa mulai unfollow akun-akun yang bikin perasaan kamu jadi nggak enak. Sosmed harusnya bikin happy, bukan jadi ajang perbandingan hidup. Jadi Sahabat Buat Diri Sendiri Kalau lagi down, bayangin kamu ngomong ke diri sendiri kayak ngomong ke sahabat. Jangan terlalu keras sama diri sendiri. Kasih pujian dan hargai hal-hal kecil yang udah kamu capai. Tetapkan Target yang Realistis Jangan bikin target yang bikin stres. Mulai dari hal kecil, dan rayakan setiap kemajuan. Kecil nggak apa-apa, asal konsisten. Hidup bukan lomba, santai aja! Cari Teman yang Supportive Kelilingi diri dengan orang yang bikin kamu semangat, bukan yang ngejatuhin. Teman baik itu kayak playlist lagu favorit: bikin mood jadi lebih oke. Fokus ke Kelebihanmu Catat semua hal baik yang kamu punya, dari bakat sampai kepribadian. Nggak perlu sempurna, cukup jadi versi terbaik dirimu sendiri. Kamu punya nilai yang nggak bisa diukur dari pencapaian orang lain. Kamu Oke Banget, Kok! Insecure itu manusiawi, dan kita semua ngalamin. Tapi, jangan sampai bikin hidup jadi tertekan terus-terusan. Setiap orang punya keunikan dan perjalanan hidup masing-masing. Kamu nggak harus ikut ekspektasi orang lain buat jadi bahagia. Ingat, hidup itu proses, dan kamu udah melakukan yang terbaik. Jadi, yuk mulai hargai diri sendiri dan percaya kalau kamu lebih dari cukup. Kamu berhak bahagia, dengan atau tanpa validasi dari orang lain!
Kenapa Banyak Anak Muda Berani Bilang ‘No’ ke Budaya Kerja Toksik
Bayangin ini: kamu baru saja memulai minggu kerja, dan rasa cemas sudah datang menghantui sejak Minggu sore. Tempat kerja yang awalnya terdengar menjanjikan malah jadi tempat di mana harapan hidupmu pelan-pelan terkikis. Yap, selamat datang di realita banyak pekerja yang terjebak dalam budaya kerja toksik! Tapi, ada satu hal menarik yang mulai berubah: banyak anak muda sekarang lebih berani bilang, “Enough is enough!” Apa Itu Budaya Kerja Toksik? Oke, sebelum kita masuk lebih dalam, mari kita bahas dulu apa yang dimaksud dengan budaya kerja toksik. Coba bayangin kantor yang selalu bikin kamu overthinking, bos yang mood-nya kayak cuaca Jakarta, atau ekspektasi kerja yang nggak manusiawi. Dalam bahasa sehari-hari, red flags ini muncul dalam berbagai bentuk: dari bos yang ghosting soal proyek penting, hingga rekan kerja yang cuma bantu saat ada atasan di sekitar. Budaya kerja toksik bisa bikin kamu merasa nggak aman secara mental dan fisik, dan nggak jarang berakhir dengan burnout yang serius. Baca juga: 4 Cara Menghadapi Teman yang Toxic Banget Menurut Harvard Business Review, tanda-tanda lingkungan kerja yang nggak sehat meliputi kurangnya rasa hormat, etika kerja yang nggak adil, kebijakan perusahaan yang nggak jelas, dan manajemen yang manipulatif. Dan, percaya atau nggak, dampak budaya toksik ini bisa bikin performa kerja turun drastis. Kenapa Anak Muda Sekarang Lebih Berani Berontak? Mereka tumbuh di era di mana kesehatan mental mulai dianggap serius. Orang muda ini nggak cuma fokus soal gaji dan status, tapi juga lingkungan kerja yang mendukung mereka secara emosional. Banyak dari mereka lebih memilih kerja freelance atau mencari perusahaan yang menjunjung tinggi well-being karyawannya. Kenapa? Karena mereka tahu bahwa tanpa kesehatan mental yang baik, karier apa pun nggak akan terasa worth it. Faktor lain yang mempengaruhi keberanian ini adalah pandemi COVID-19, yang membuka mata banyak orang soal pentingnya keseimbangan hidup. Generasi ini juga melek media sosial dan nggak segan-segan membicarakan masalah di tempat kerja secara terbuka. Lihat aja fenomena quiet quitting yang sempat viral—itu bukti kalau mereka tahu kapan harus berhenti ngasih lebih dari apa yang layak mereka terima. 5 Tanda Kamu Terjebak di Tempat Kerja Toksik Kamu mungkin mulai mikir, “Apakah tempat kerja gue toksik?” Nah, berikut adalah beberapa tanda yang sering bikin orang merasa terjebak: 1. Kamu Selalu Cemas Tiap Minggu Malam Rasanya seperti countdown menuju kiamat kecil setiap Minggu malam. Kalau Senin bikin kamu anxious setiap minggu, itu red flag besar. Eh, ingat ya, Minggu malam – bukan malam Minggu, kalau malam Minggu, cemasnya mah beda. 2. Kritik Nggak Pernah Konstruktif Atasanmu lebih suka mempermalukan daripada memberikan feedback yang membangun. Alih-alih merasa berkembang, kamu malah merasa tertekan dan nggak dihargai. Baca juga: 3 Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memberi Kritik 3. Batasan Pribadi Diabaikan Pernah dipanggil meeting di luar jam kerja? Atau dituntut buat bales email jam 10 malam? Budaya kerja yang nggak menghormati work-life balance adalah tanda toksik yang jelas. 4. Rekan Kerja yang Cuma Peduli Sama Diri Sendiri Kerja tim jadi susah karena kolega lebih sibuk cari muka atau menjatuhkan orang lain demi kepentingan sendiri. Sibuk melakukan politik kantor yang ujungnya malah gak nyaman kerja bareng. 5. Manajemen yang Manipulatif Kamu merasa dipermainkan oleh janji-janji palsu. Misalnya, dijanjikan kenaikan gaji atau promosi, tapi akhirnya cuma jadi wacana belaka. Ibaratnya kalau dalam pacaran ya di php mulu… Baca juga: Surat Untuk Mantan Terindah – Jangan Galau Bacanya Ya Cara Keluar dari Situasi Tempat Kerja Toxic Oke, kalau kamu udah ngeh bahwa tempat kerja kamu beneran toksik, apa yang bisa kamu lakukan? Berikut beberapa tips buat yang ingin menghindari atau keluar dari lingkungan kerja beracun: 1. Jangan Takut Bicara Kalau memungkinkan, ajukan keluhan ke HR atau atasan yang lebih tinggi. Tapi, pastikan kamu punya bukti dan alasan yang kuat. Kamu bisa mulai dengan curhat dulu ke orang HRD yang kamu kenal dekat. 2. Jaga Kesehatan Mentalmu Carilah support system, baik itu dari teman kerja, keluarga, atau bahkan terapis. Jangan biarkan stres dan kecemasan menguasai hidupmu. 3. Pertimbangkan Pilihan Karier Lain Kadang, cara terbaik untuk lepas dari budaya kerja toksik adalah dengan mencari lingkungan yang lebih sehat. Jangan ragu untuk melamar pekerjaan baru yang lebih menghargai kamu. Ini salah satu cara paling tepat jika memang kamu gak bisa ngubah apa-apa di kantor. 4. Gunakan Media Sosial dengan Bijak Banyak orang berbagi pengalaman mereka di media sosial, dan itu bisa jadi alat yang kuat untuk mengedukasi orang lain soal toxic work culture. Tapi, tetap bijak dalam membagikan informasi ya! Bagaimana Perusahaan Bisa Berubah? Kalau perusahaan ingin menarik talenta muda, mereka harus beradaptasi. Budaya kerja yang sehat adalah investasi jangka panjang, bukan sekadar bonus. Perusahaan yang transparan, punya etika kerja yang adil, dan memperhatikan kesejahteraan karyawannya akan lebih dihormati. Menurut survei dari Glassdoor, 65% orang mempertimbangkan budaya perusahaan sebelum melamar dan lebih mengutamakan budaya daripada gaji. Mereka yang lebih sadar akan pentingnya well-being nggak takut berhenti jika merasa nggak dihargai.
Gaslighting dalam Hubungan: Ketika Si Dia Bikin Kamu Ragu Sama Realitas (Bahkan Nasi Goreng Favoritmu!)
Pernah nggak, kamu merasa semua yang kamu pikir benar tiba-tiba jadi salah hanya karena dia bilang begitu? Atau kamu mulai meragukan memori dan perasaanmu sendiri karena pasangan terus-menerus bilang kamu terlalu dramatis? Well, selamat datang di dunia gaslighting, permainan manipulasi emosi yang bisa bikin kepala berputar lebih kencang dari dance break K-Pop. Gaslighting dalam hubungan itu nyata loh dan bisa jadi terjadi pada dirimu. Apa Itu Gaslighting dalam Hubungan? Gaslighting adalah bentuk manipulasi psikologis di mana seseorang membuat pasangannya mempertanyakan realitas mereka sendiri. Istilah ini diambil dari film klasik tahun 1944, Gaslight, di mana seorang suami memanipulasi istrinya hingga dia merasa seperti kehilangan akal sehat. Ya, bayangkan saja, seolah-olah kamu yakin banget BTS tuh bakalan comeback, tapi pasanganmu bilang mereka bubar dan kamu malah ragu (hampir menangis). Menurut Psychology Today, gaslighting sering digunakan oleh orang-orang yang ingin memiliki kendali penuh atas pasangannya. Mereka bisa mengacaukan persepsi kita, membuat kita ragu terhadap keputusan, ingatan, bahkan identitas diri. Baca juga: Alasan Mereka Malas Bicara sama Kamu – Karena Kamu Suka Playing Victim Tanda-Tanda Kamu Sedang Digaslight Sebelum kamu terjebak terlalu dalam, penting untuk mengenali tanda-tanda gaslighting. Poin-poin di bawah ini mungkin terdengar familiar, terutama jika kamu sudah mulai mempertanyakan apakah hubunganmu sehat atau malah bikin kamu ingin berteriak lebih keras dari fan chant di konser K-Pop. Selalu Disalahkan (Padahal Jelas Bukan Salahmu!) Pasanganmu sering bilang kamu terlalu sensitif atau suka salah mengartikan sesuatu. Misalnya, kamu marah karena dia lupa ulang tahunmu, eh, dia malah balik menyalahkan kamu karena “terlalu nuntut.” Seolah-olah, kamu yang salah, padahal dia yang lupa beli kue. Mempertanyakan Realitas Mereka bilang sesuatu nggak pernah terjadi padahal kamu yakin betul itu ada. Misalnya, kamu ingat dia janji nemenin kamu ke konser BLACKPINK, tapi dia bersikeras itu nggak pernah terjadi, dan kamu malah merasa dirimu yang ngaco. Baca juga: Perlukah Pemisahan Pertemanan dengan Teman Kantor? Manipulasi dengan Pujian Jangan salah, gaslighting bisa manis seperti es kopi favoritmu. Mereka mungkin memberikan pujian berlebihan hanya untuk membuatmu merasa tidak enak saat kamu mulai sadar akan manipulasi mereka. Seolah-olah: “Aduh, masa sih aku curiga sama orang yang baru aja bilang aku cakep kayak Jennie BLACKPINK?” Membuatmu Bergantung Setelah membombardirmu dengan kebohongan dan membuatmu meragukan diri sendiri, kamu jadi lebih bergantung pada mereka untuk kejelasan. Ya, jadi kayak kamu tanya, “Aku beneran cantik nggak sih?” hanya untuk memastikan. Cara Mengatasi Gaslighting dalam Hubungan: Jangan Takut Jadi Boss dalam Hidupmu Sendiri Setelah tahu tanda-tandanya, langkah berikutnya adalah belajar cara menghadapi gaslighting. Kamu nggak perlu jadi korban terus-menerus, karena hidupmu berharga, dan kamu berhak menjadi versi terbaik dirimu tanpa dirusak manipulasi orang lain. Percaya Sama Intuisi Gen Z terkenal dengan insting tajam, dan intuisi kita nggak pernah bohong (kecuali soal beli barang di flash sale yang nggak perlu). Kalau kamu merasa ada yang salah, kemungkinan besar memang ada yang nggak beres. Catat Semua Kalau pasanganmu terus-menerus memutarbalikkan fakta, coba mulai tulis kejadian atau kata-kata yang kamu ingat. Anggap aja seperti jurnal harian tentang realitasmu, yang bisa kamu buka saat mereka bilang kamu ‘overthinking’. Bicarakan dengan Orang Lain Kadang, kita butuh perspektif dari orang luar, seperti teman yang selalu jujur atau keluarga yang sayang sama kita (tapi nggak manipulatif, ya!). Mereka bisa bantu memastikan kamu nggak gila, cuma karena pasanganmu bilang begitu. Baca juga: 5 Tipe Pendebat yang Gak Banget dan Perlu Dihindari Tetapkan Batasan Jangan ragu untuk membuat aturan dalam hubungan. Misalnya, kamu nggak akan menerima perilaku merendahkan atau manipulatif. Kamu deserve lebih dari sekadar pujian manis yang manipulatif. Cari Bantuan Profesional Kalau situasinya sudah membuatmu sangat terganggu, pertimbangkan untuk bicara dengan terapis atau konselor. Terapis bisa jadi penyelamat yang membantu memulihkan kepercayaan dirimu. Tips Hubungan Sehat Bebas dari Gaslighting Punya hubungan sehat adalah impian semua orang, dan itu juga termasuk kamu, Gen Z yang cerdas dan punya banyak mimpi. Yuk, simak beberapa tips agar hubunganmu terbebas dari drama manipulasi yang nggak perlu. Komunikasi Sehat Itu Kunci Coba perbanyak dialog yang terbuka dan jujur. Jangan biarkan komunikasi hanya satu arah, seperti nonton fancam idol kesayangan yang cuma dia aja yang kelihatan keren. Validasi Perasaan Pasangan yang sehat nggak akan meremehkan perasaanmu. Mereka akan mendengarkan dan menganggap serius apa yang kamu rasakan. Pokoknya kayak bias yang selalu memahami fans mereka. Baca juga: 5 Ciri Orang PD – Percaya Diri bukan Percaya Dukun Jangan Takut Mengungkapkan Keinginan Kalau kamu merasa nggak nyaman, katakan. Hubungan yang sehat itu seperti koreografi yang sinkron: semua harus nyaman, nggak cuma satu orang yang shine. Kamu Berharga dan Layak untuk Dihargai Jangan biarkan siapapun, bahkan pasanganmu, membuatmu merasa ragu tentang siapa dirimu. Ingat, kamu bukan karakter dalam drama yang harus menderita karena cinta. Kamu layak diperlakukan seperti bias utama, selalu dihargai dan dicintai tanpa manipulasi. Gaslighting adalah bentuk manipulasi yang berbahaya, dan penting untuk mengenali serta menghadapinya dengan tegas. Seperti lagu-lagu empowering yang selalu bikin kita semangat, cintai dirimu sendiri, dan jangan biarkan orang lain mengacaukan realitasmu!
Jakarta Macet? Tenang, Ini Dia 11 Tips Jitu Biar Perjalananmu Lancar!
Siapa sih yang enggak kesal kalau kena macet di Jakarta? Apalagi kalau harus berkutat dengan aturan ganjil genap yang kadang bikin bingung. Tapi tenang, dengan tips-tips berikut, kamu bisa menaklukkan jalanan Jakarta dengan lebih santai dan aman! 3 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Berkendara di Jakarta Kita mulai dengan yang perlu diperhatikan sebelum mulai berkendara ya… setidaknya 3 hal ini perlu banget kamu perhatikan jika ingin aman berkendara di Jakarta: 1. Pastikan Tanggal dan Nomor Kendaraan Kamu Nah, sebelum berkendara, kamu harus perhatikan tanggal kamu berkendara serta nomor kendaraan yang kamu pakai. Jangan sampai ujungnya kamu bermasalah karena melanggar aturan ganjil genap di Jakarta hanya karena lupa tanggal. Bukannya nyaman bawa kendaraan, bisa-bisa malah kena masalah sama polantas nanti. 2. Rute? Sudah Siap! Jakarta punya banyak jalan, tapi enggak semua jalan bisa kamu lewati kalau sedang berlaku ganjil genap. Siapkan minimal dua rute, satu yang biasa kamu lewati dan satu lagi sebagai alternatif kalau-kalau rute utama macet atau terkena ganjil genap. Baca juga: Being Single Lady at 30? Kenapa Gak? 3. Kendaraan Prima, Hati Tenang: Ini tu juga penting loh. Jangan sampai terlalu fokus memastikan masalah ganjil genap sampai lupa pastikan kondisi kendaraan kamu. Sebelum berangkat, pastikan kendaraanmu dalam kondisi prima. Ban kempes? Lampu mati? Rem blong? Jangan sampai kejadian! Periksa semua sebelum kamu tancap gas. 5 Tips Aman Berkendara di Jakarta – Saat Berkendara Kalau 3 tips sebelumnya itu harus kamu lakukan sebelum, maka kali ini tips untuk saat berkendara. Ingat, di jalanan, kamu tidak sendirian. Apalagi di Jakarta yang ramai. Pengguna jalan kan banyak, dari pengendara kendaraan umum, pribadi, motor, dan pejalan kaki. Pastikan kamu terapkan yang ini juga ya selama berkendara. 1. Patuhi Aturan di Jalan – Termasuk Gage Tips yang ini sebenarnya tidak hanya berlaku di Jakarta doang, tapi di semua kota. Selalu patuhi aturan yang berlaku di jalan, termasuk aturan ganjil genap. Dengan mematuhi aturan lalu lintas yang berlaku, kamu akan dapat menikmati perjalanan dengan lebih nyaman. 2. Jaga Jarak Aman Seringkali, karena alasan sedang buru-buru, banyak pengendara yang berujung melupakan hal penting ini. Padahal tips aman berkendara ini tuh penting banget loh. Jarak aman akan membantu kamu menghindari kecelakaan saat terjadi pengereman mendadak. 3. Jangan Agresif Ingat, pengguna jalan di Jakarta bukan kamu sendiri. Banyak pengguna lainnya – bahkan pejalan kaki. Jangan bawa kendaraan dengan agresif – kecepatan tinggi dan asal-asalan. Hormati pengguna jalan lainnya. Selain itu, hal ini juga untuk mengurangi resiko kecelakaan lalu lintas. Eh ya… penting juga untuk tetap jaga emosi kamu selama berkendara. Mengingat kondisi jalan di Jakarta seringkali padat dan susah bergerak. Jangan sampai emosi kamu malah bikin hal makin parah. 4. Perhatikan Rambu Lalu Lintas Rambu lalu lintas ada bukan hanya untuk pajangan loh. Tapi untuk ditaati, termasuk di dalamnya lampu merah. Sekalipun tidak ada polantas yang mengawasi, kamu harus selalu menaati rambu lalu lintas saat berkendara. Apalagi di Jakarta, banyak daerah yang sudah menerapkan CCTV otomatis untuk kendaraan. Pelanggaran bisa bikin nomor kendaraan kamu terdaftar dalam pelanggar dan dikirimin surat tilang nanti. 5. Gunakan Aplikasi Navigasi Jika kamu tidak hafal dengan jalan di Jakarta, gunakan aplikasi navigasi seperti Google Maps, Waze dan aplikasi lainnya. Banyak juga aplikasi navigasi yang sudah memasukkan aturan ganjil genap dalam aplikasi mereka sehingga dapat membantu mengingatkan kamu saat akan memasuki wilayah gage. Tips Tambahan untuk Aman Berkendara di Jakarta Tips sebelum berkendara sudah. Tips saat berkendara sudah, terus berikutnya tips setelah berkendara. Eh bukan lah. Berikutnya tips tambahan untuk kamu jika ingin aman berkendara di Jakarta. 1. Berangkat Lebih Awal Ingat kawan… Jalan di Jakarta tuh padat banget. Banyak macet di sana sini. Jadi kalau memang harus bawa kendaraan pribadi, ada baiknya kamu berangkat lebih awal dari jadwal seharusnya. Sediakan spare time untuk jaga-jaga kalau kamu terjebak di kemacetan. Baca juga: 7 Manfaat Gak Punya Uang – No.3 Bikin Kaget 2. Simak Informasi Terbaru Jangan lupa untuk cek informasi terkini tentang kondisi lalu lintas di Jakarta. Banyak kok yang menyediakan informasi ini, seperti akun media sosial radio-radio atau medsosnya TMC Polda Metro. Biasanya akan ada update di akun-akun itu. 3. Naik Kendaraan Umum Aja Deh Ini saran aja sih… sekarang ini, Jakarta memiliki banyak alat transportasi loh, seperti LRT, MRT, Transjakarta dan juga bus-bus feeder TransJakarta. Coba pertimbangkan menggunakan moda transportasi umum ini daripada bawa kendaraan pribadi. Tapi kalau memang harus bawa kendaraan pribadi, jangan lupa simak lagi tips aman berkendara di Jakarta dari nomor 1 paling atas ya. Aturan Bukan untuk Dilanggar Loh! Dengan menerapkan tips aman berkendara di Jakarta yang disebutkan di atas, pastinya kamu akan dapat berkendara dengan nyaman, aman dan sampai di tempat tujuan dengan selamat. Terus ya… untuk para pengguna jalan, terutama yang membawa kendaraan pribadi, remember: Aturan ada bukan untuk dilanggar! Sekalipun tidak ada yang mengawasi. Jangan mentang-mentang tidak ada yang melihat/mengawasi, aturan lalu lintas yang ada dilanggar ya. Aturan itu untuk kenyamanan dan kemanan bersama. Jadi ya wajib dituruti. Yuk jadi sosok yang taat aturan dalam berkendara – biar jalanan Jakarta jadi jalan yang nyaman untuk semua.
Sculpting Swimsuits and Body Positivity: How to Embrace Your Curves While Looking Great
Today, being fit, fashionable, and comfortable in swimwear is not just a fashion statement; the art of empowering women of all sizes and accepting their bodies. At Shapellx, we embrace the idea that every woman is unique by designing our sculpting swimsuit to complement your curves regardless of the occasion or setting, whether by a pool or in the sea. Understanding Sculpting Swimsuits: Bathing suits are susceptible clothing items that are fashioned in a way that is more than just swimwear. They use strategically placed panels, compressing fabrics, and intelligent seams to mold you into the desired figure. Whether you’re trying to minimize your stomach, enhance your bust, or firm up your posterior, these swimsuits provide the necessary support while remaining fashionable. Choosing the Right Style: When choosing the sculpting swimsuit, choose based on your body type and specific areas you want to camouflage or elongate. For example, a slimming one-piece that incorporates ruching or draping at the waist area will make the area look smaller, or stylish high-waisted bottoms teamed with a comfortable bikini top will give your figure definition and more coverage. Fabric and Fit Matters: Choose beachwear fabricated from excellent quality stretchable materials like Lycra or Spandex. These fabrics make your clothes easy to wear and ensure your body gets the proper support to tone it up. The shaper swimwear should fit tightly around the body to help enhance the body’s shape without necessarily being tight. Embracing Body Positivity: Besides the physical aspect, body positivity is about learning to accept one’s curves. It is a message focusing on acknowledging the differences and individuality of people as something precious. In this journey, sculpting swimsuits also have a part to play, as they allow you to feel fabulous and relaxed while lying in a swimming pool or walking barefoot in the sand. Tips for Confidence One should be very confident when wearing swimwear, which makes one feel comfortable in such outfits. Here are some tips to boost your confidence: Here are some tips to boost your confidence: Celebrating Diversity At Shapellx, size and style reflect a woman’s individuality; hence, we provide clothes that will fit every figure. We seek to make women and other individuals feel pretty and comfortable in their skin, flaunting their curvy bodies. In designing our swimwear collection, we recognized the need to encourage women to embrace their bodies and to live a life full of positivity and confidence. Conclusion: In conclusion, sculpting swimsuits are not only clothing that gives one the desired body shape; they are clothing that builds women’s self-esteem and helps them to wear the curves they have with pride. From Shapellx, we have considered everybody to be beautiful, so our line of body-sculpting swimsuits is a call for you to look good and feel good. Ladies, wear your curves proudly; each of you is unique and beautiful; go tan to perfection! Because you know that when you feel good about yourself, it translates to how you look and carry yourself.
Harapan Baru di Tahun Baru! Yakin?
Happy New Year 2023 for all… Cepet banget rasanya ya, 2022 udah tutup tahun dan 2023 dah dimulai. Apakah kalian ada buat resolusi tahun baru 2023? Ataukah sama seperti saya yang sudah mulai melupakan resolusi-resolusian dan jalani hidup apa adanya aja? Sambil jalan nanti lihat apa yang terjadi? Well, mau ada resolusi ataupun tidak, saya rasa, banyak yang akan sama dengan saya. Tetap ada bikin harapan baru di tahun baru ini. Ye kan? Saya sendiri juga memiliki harapan baru kok. Hope all will be better in 2023! Gak mau muluk-muluk sih, hanya ingin lebih baik saja, dalam aspek apapun dalam hidup. Entah itu karir, cinta, keuangan, apapun itu. Etapi… apakah harapan baru itu “wajib” di tahun yang baru? Harapan Baru di Tahun Baru – Kewajiban atau Keinginan atau… Bukan mau merendahkan atau bersikap negatif, tapi kadang terpikir, untuk apa membuat harapan di tahun baru jika ujungnya kita bisa terluka karenanya? When we expecting something, we ought to prepare to get hurt Iya, kalau harapan itu gak tercapai, yang ada kita sendiri yang akan sedih dan terluka. Walaupun luka atau sedih itu bagian dari hidup, tapi kenapa kita masih saja membuat harapan itu sendiri? Kenapa tidak kita abaikan saja? Gak usah bikin wish apa=apa dan bener-bener jalani hidup tanpa apapun? Jadi, untuk apa bikin harapan di tahun yang baru jika pada akhirnya kita bisa saja terluka? Well, Kita Tak Tahu Masa Depan Kan? Memang benar, bisa jadi harapan yang sudah kita buat untuk di tahun yang baru ini tidak tercapai dan kita jadi terluka. Terluka karena tidak berhasil mewujudkannya. Namun… Kita kan gak tahu masa depan seperti apa? Apakah kita akan masih single atau gak. *didoakan untuk gak single lagi ya…* Apakah karir kita akan menanjak atau malah sebaliknya *didoakan sih terus menanjak dan baik-baik saja ya* Kita gak pernah tahu, seperti apa masa depan kita. Apakah harapan di tahun baru yang kita buat akan terwujud atau tidak. Yang pasti, kita masih bisa terus berusaha untuk mewujudkannya jika kita sudah membuatnya kan? Jangan Biarkan Harapan di Tahun Baru Lepas Gitu Saja, Lakukan Hal Ini Yes, yang kita bisa lakukan adalah berusaha sedapat mungkin mewujudkan apa yang sudah kita buat. Apa yang menjadi harapan kita. Jika kita sudah berusaha, at least, tak akan ada sesal dalam diri kita kan. 1. Ingatkan Diri akan Kemampuan Jangan buat harapan yang terlalu muluk-muluk kawan. Kita juga harus ingat siapa diri kita. Kemampuan kita. Apakah kita bisa dapat mewujudkan harapan itu kan ujungnya balik ke diri kita sendiri kan? Jadi pastikan dirimu sendiri memang mampu. Kamu bisa lakukan analisa SWOT untuk dirimu sendiri loh. Kalau ada harapan yang dirasa kurang bisa diwujudkan karena kondisi kita sendiri gak mumpuni, kamu bisa: 2. Pasang Target yang Reachable Reachable di sini dalam artian jelas dan bisa kamu ukur. Apa sih patokan untuk mengukur apakah harapan kamu terwujud atau tidak. Kapan kamu bisa mengukurnya – dalam artian waktunya untuk memastikan terwujud gaknya. Contohnya, dalam harapan saya di atas: better than last year. Baca juga: Goals itu harus SMART Kalau kita bicara better than last year doang, itu gak reachable sama sekali. Pengertian lebih baik itu gak sama buat tiap orang dan gak bisa kamu ukur kan? Nah, agar reachable, kamu bisa convert jadi gini: 3. Jangan Lupa untuk Pantau dan Evaluasi Nah, perlu diingat juga kalau kamu tuh perlu pantau terus apa yang kamu ingin capai di tahun 2023 ini dan juga evaluasi. Apakah masih mungkin untuk dicapai ataukah perlu kamu revisi (ceilahhh kayak kerjaan kantor aja di revisi klien mulu *curhatmode*). Dengan memantau dan evaluasi ini, sebenarnya kamu mengurangi yang namanya sakit jika semua harapan di tahun baru tidak tercapai pada akhir tahun 2023 nantinya. Kamu bisa ambil langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk menyesuaikan dan menggapainya. Jangan Buat Harapan di Tahun Baru Jika… Kamu sendiri gak tahu apa yang kamu inginkan dengan jelas. Kamu sendiri malas untuk memantau dan mengevaluasinya. Kamu sendiri enggan untuk mengubah diri dalam menggapai harapan itu. Karena pada dasarnya, harapan itu hanyalah harapan belaka jika kamu sendiri tidak bertindak untuk mewujudkannya sama sekali.
Cowok Juga Butuh Glowing, Ini Dia Serum Pencerah Wajah yang Cocok Untuk Segala Jenis Kulit
Katanya kondisi kulit wajah cowok dan cewek itu berbeda. Ada yang suka berkomentar kalau cowok itu kulit badak, gampang untuk perwatannya. Padahal enggak sedikit cowok-cowok yang memiliki jenis kulit berminyak dan rentan jerawatan. Boro-boro glowing, yang ada pusing kewalahan memikirkan mencari produk perawatan yang cocok buat cowok. Padahal, cowok juga butuh kulit glowing. Pernah mencoba produk serum pencerah wajah yang cocok. Tapi sayangnya, produk yang pernah digunakan itu susah kemudian dicari, belum lagi karena dari luar negeri, enggak tahu yang beredar di sini asli atau enggak. Untung akhirnya bertemu dengan POND’S yang baru ngeluarin produk baru, namanya POND’S BRIGHT BEAUTY Triple Glow Serum dan mengandung niacinamide yang bisa mencerahkan kulit wajah. Pond’s Bright Beauty Triple Glow Serum, Serum Pencerah Wajah Cocok untuk Cowok POND’S mengklaim produk ini bekerja 60x lebih efektif dibanding vitamin C. POND’S BRIGHT BEAUTY Triple Glow Serum ini menggabungkan 3 kekuatan maksimal untuk mencerahkan, menghaluskan, dan melembapkan kulit. Mantap sekali bukan serum pencerah wajah ini? Biar semakin glowing sekalian gunakan POND’S BRIGHT BEAUTY Triple Glow Serum Sheet Mask. Glowing hak segala umat, bukan cuma cewek, tapi juga cowok. First impression tentang produk serum pencerah wajah ini kemasasanya parktis buat dibawa kemana-mana. Soalnya POND’S BRIGHT BEAUTY Triple Glow Serum tersedia dalam kemasan ekonomis berupa sachet 7.5 gram. Enggak kecil-kecil banget, bisa buat pemakaian sekitar 2 minggu. Cara pakai serum perncerah wajah ini anti pun gak ribet-ribet club, putar tutup pada ujung kemasan, keluarkan isinya 2-3 tetes di telapak tangan. Setelah itu, oles ke seluruh muka dan tepuk-tepuk wajah biar serum meresap optimal. Jangan lupa, hindari area di sekitar mata dan bibir ya! POND’S BRIGHT BEAUTY Triple Glow Serum ini warnanya putih kental dan wangi. Wanginya sih biasa, enggak terlalu lama juga, jadi meski cowok yang pakai aman, enggak akan dikira pakai produk cewek. Serum pencerah wajah ini cepat meresap di kulit wajah dan enggak lengket. Setelah penggunaan POND’S BRIGHT BEAUTY Triple Glow Serum , wajah terasa lebih cerah. Enggak kaleng-kaleng emang klaim “bekerja 60x lebih efektif dari vitamin C”-nya. Bukan hanya wajah yang jadi lebih cerah, tapi pori-pori juga terlihat mengecil, bekas jerawat memudar, kulit pun terasa lebih lembab. Tapi tentunya, semua ini tidak dengan cara instan. Butuh konsisten penggunaan rutin setiap hari. Kandungan yang terdapat di POND’S BRIGHT BEAUTY Triple Glow Serum memang ok sih, ini dia kandungannya: GLUTA-BOOST-C, Mencerahkan Kandungan ini nih yang 60x lebih efektif dibandingin vitamin C, makanya bisa mencerahkan dan menyamarkan flek hitam di wajah. VITAMIN B3 (NIACINAMIDE), Menyamarkan Pori Niacinamide bisa banget menyamarkan pori dan bikin wajah tampak lebih mulus. HYALURONIC ACID COMPLEX, Melembapkan Kandungan ini nih yang bikin wajah lembap sampe ke setiap lapisan epidermis kulit. Efeknya, bikin muka glowing. Jangan lupa, gunakan juga maskernya. Biar wajah glowing maksimal. Lanjut dengan penggunaan POND’S BRIGHT BEAUTY Triple Glow Serum Sheet Mask satu atau dua kali seminggu. Khasiat masker POND’S yang satu ini enggak main-main. Kandungan serum di POND’S BRIGHT BEAUTY Triple Glow Serum Sheet Mask diklaim 100x lebih banyak dari sheet mask lainnya dari produk Pond’s. POND’S mengklaim kalau ini merupakan serum pencearah wajah masker pertama mereka yang menggabungkan 3 fungsi, yakni mencerahkan, menghaluskan, dan melembapkan kulit. Pemakaian sheet mask ini praktis banget. Enggak perlu sering-sering, lebih mudah cara pemakainnya, tapi khasiatnya mantap! Cara pakainya mudah sekali: Keluarkan dan buka lembaran masker. Biarkanmasker di wajah 15-20 menit biar menutrisi secara maksimal Lepaskan masker dan lanjut dengan memijat perlahan serum yang tersisa pada wajah dan leher. Yang perlu diingat, jangan bilas wajah setelah penggunaan sheet mask. Biar sisa-sisa serum bisa menutrisi kulit muka secara maksimal. Setelah penggunaan masker sekali pemkaian, khasiatnya bisa langsung terasa di kulit wajah. Kulit terasa lebih lembab. Kandungan POND’S BRIGHT BEAUTY Triple Glow Serum Mask ini enggak jauh berbeda dengan POND’S BRIGHT BEAUTY Triple Glow Serum, yaitu: Brightening GLUTA-BOOST-C, Mencerahkan Kandungan ini bekerja 60x lebih efektif dibandingkan vitamin C. Efeknya, wajah jadi cerah dan flek hitam tersamarkan. Pore Minimizing VITAMIN B3, Menyamarkan pori Pori-pori jadi tersamarkan seteah pake sheet mask dan bikin muka jadi lebih halus. Hydrating HYALURONIC ACID COMPLEX, Melembapkan Kandungan ini yang bikin wajah gue lembap dan glowing setelah digunakan. Dari sisi harga kedua produk Triple Glow Serum ini juga sangat terjangkau. Harga POND’S Bright Beauty Triple Glow 7,5 gram sekitar 18 ribuan, dan Triple Glow Serum Mask 20 gram sekitar 19 ribuan, dan bisa dibeli di Indomaret. Enggak sulit untuk mendapatkannya. Triple Glow Serum ini cocok digunakan bukan untuk para cewek aja, tapi juga cowok. Bahkan serum pencerah wajah ini aman digunakan mulai dari usia 13 tahun. Gimana, tertarik untuk mencoba biar kulit wajah lebih cerah?
Ketakutan bernama “Kesepian” dalam Hidup
Memiliki rasa takut itu wajar, asal jangan berlebihan. Termasuk takut merasa kesepian dalam hidup ini. Wajar kok, tapi jangan biarkan larut dan lari dari kenyataan terus ya.
Tentang Manusia dan Khawatir dalam Hidup Mereka
Khawatir akan masa depan, khawatir akan hasil ujian, gelisah akan lolos masa percobaan kerja atau tidak, dan masih banyak lagi. Sepertinya, manusia selalu memiliki sisi khawatir dalam hidup mereka. Tidak dipungkiri, hidup kita itu memang tidak dapat diprediksi. Sekalipun kita telah mempersiapkan diri kita, tapi yang namanya cemas, gelisah, khawatir dalam hidup akan tetap ada. Apalagi dalam era #NewNormal ini, kita melangkah ke mana pun, rasa khawatir itu masih datang menghampiri. Apakah kita akan baik-baik saja nantinya? Khawatir dalam Hidup – Normal Kok! Buat yang sering merasakan gelisah seperti ini dalam hidup, tenang… Wajar kalau kita cemas, gelisah atau khawatir dalam hidup kita. Apalagi kalau sudah menyangkut masa depan yang ingin kita capai. Wajar kita merasa takut akan hal itu. Yang tak wajar adalah ketika kita menjadi berlebihan. Karena takut akan kematian, kita jadi enggan ke mana-mana. Diam saja di tempat. Karena takut ketinggian, kita jadi gak mau sama sekali ketika diajak ke tempat-tempat tinggi (padahal, pemandangan di ketinggian itu indah loh… gak percaya? Baca deh tulisan pejalansenja). Segala sesuatu yang berlebihan itu yang bikin semua jadi bahaya. Hal baik pun, kalau berlebihan akan jadi bahaya. Terima Kenyataan dan Peluk Kenyataan Itu Yang paling penting ketika kekhawatiran atau ketakutan, apapun namanya, hadir dalam hidup kita adalah kita harus menerimanya. Acceptance – menerima kenyataan dengan hati yang lapang. Menerima kenyataan bahwa hal itu benar adanya. Itu langkah awal kita. Jangan mencoba menepis semua itu. Menepisnya hanya akan membuat kita lari dari kenyataan. Toh, kenyataannya, masalah dalam hidup akan selalu ada kok, sekalipun kita berharap sebaliknya. Mudah gak sih menerima kenyataan itu? Gak! Gak mudah sama sekali. Bohong kalau ada yang bilang gampang untuk menerima kenyataan hidup Terkadang bahkan membutuhkan waktu yang lama hingga akhirnya bisa menerima kondisi itu. Dengan kita mengakui bahwa kita memang takut akan satu hal. Bahwa kita khawatir dalam hidup kita, kita sebenarnya sudah memulai sesuatu. Kita menerima dan menyadarinya serta bisa menganalisa lebih mengenai hal ini. Sampai sejauh mana batasan yang bisa kita terima sebagai bagian dari hidup kita. Jika suatu saat pikiran random kita melayang dan melenceng jauh, kita bisa segera memutus rantainya, karena kita sudah tahu. Gak Perlu Memaksa Diri untuk Tetap Positif – It is okay not to be okay Iya… kita gak perlu menutup semua kekhawatiran dengan sok positif kok. Hanya agar orang tidak melihat kita gelisah, cemas, takut dan lainnya. Gak… gak perlu itu. Apalagi kalau di hadapan teman (sahabat). Mereka harusnya akan memahami. Seperti kata lagu Jessy J – Who You Are: It’s okay not to be okay Kalau gak baik-baik aja, ya gak masalah. Itu manusiawi. Gak perlu kita berpura-pura bahagia, padahal kenyataannya kita sedang bersedih di dalam. Percaya deh… Berpura-pura seperti itu hanya akan menambah beban dalam hidup kita. Kendalikan yang Bisa, Lepaskan yang Gak Bisa! Salah satu yang bikin kecemasan meningkat itu karena kita mencoba mengendalikan hal-hal yang tidak bisa kendalikan. Misalnya saja, pagi ini, saya mendapat whatsapp tentang hosting yang lagi down dari teman. Dia mendapatkan notifikasi ini dan merasa khawatir hingga mengirimkan pesan ke saya. Nah masalahnya… untuk hosting blog, semua itu di luar kendali kita sebagai bloger loh. Kita tidak bisa mengendalikan mereka untuk tetap on. Yang bisa kita kendalikan, yaitu memantau berapa lamanya blog kita down dan kalau sudah terlalu lama, kita bisa segera chat ke support hostingnya. Ya… seringnya, kita seperti itu. Khawatir hinggap dalam hidup kita dan mulai berpikir jauh. Mencemaskan segalanya. Makanya, kembali ke awal dulu – menerima kenyataan bahwa khawatir itu muncul. Lalu, pilah. Mana yang kiranya bisa kita kendalikan. Mana yang gak bisa. Kendalikan apa yang memang bisa kita kendalikan. Gak perlu memaksakan diri untuk mengendalikan segalanya. Karena, ketika kita tidak bisa melakukannya, kecemasan – khawatir dalam hidup – itu akan semakin meningkat. Terapkan sikap proaktif – seperti yang disampaikan oleh Stephen R. Covey di 7 Habits. Termasuk dalam hal ini adalah: Lepaskan Hal-Hal yang Mengingatkan Kita akan Khawatir Terkadang, kekhawatiran itu datang dalam hidup kita hanya karena adanya hal-hal yang bikin kita teringat akan itu. Contoh dalam kasus teman yang tadi pagi, itu karena ada notifikasi email dari salah satu plugin yang dipasang. Ya… kalau memang mau bebas khawatir, kita harus lepaskan hal itu. Biar tidak diingatkan lagi soal khawatir dalam hidup ini. Ini pun terjadi gak sekali dua kali. Kekhawatiran kita itu muncul hanya karena adanya hal-hal di luar yang mengingatkan kita akan hal itu. Kalau memang bisa (usahakan banget yak…), kita harus melepaskan semua hal itu. Hidup ini terlalu singkat hanya untuk diingatkan akan rasa khawatir dalam hidup. Mending fokus ke hal-hal lain, kegiatan-kegiatan yang memang kita harus lakukan ataupun yang kita sukai. Nah, Randomers, pernah gak ngalami rasa cemas atau khawatir dalam hidup – yang bahkan berlebihan? Gimana cara kamu mengatasinya selama ini?