Pernah nggak, hubungan kamu terasa kayak skrip drama yang nggak pernah selesai? Awalnya sih, terasa manis, tapi lama-lama kok kamu jadi capek mental. Nah, mungkin kamu lagi terjebak di hubungan toksik, alias hubungan yang lebih sering bikin stres daripada bahagia.
Yes… gak hanya di drama Korea kesukaan kamu aja gaes… dalam hidup nyata pun, ada loh toxic relationship. Yuk, kita bahas gimana caranya mengenali pasangan toksik dan, yang paling penting, cara keluar dari lingkaran drama ini!
Apa Itu Toxic Relationship?
Hubungan toksik itu ibarat makan bubur panas-panas langsung—kelihatannya biasa aja, tapi lama-lama bikin lidahmu melepuh. Hubungan ini bukan cuma soal toxic gaslighting, tapi juga soal posesif berlebihan, kontrol tanpa batas, dan manipulasi. Intinya?
Hubungan toksik adalah hubungan yang tidak sehat dan dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik. Hubungan ini bisa terjadi di berbagai lingkungan, seperti pacaran, keluarga, atau pertemanan.
Toxic relationship itu adalah hubungan yang bikin kamu merasa lebih down daripada glow.
Kamu layak bahagia, bukan jadi main karakter di hubungan yang toxic vibes only.
7 Tanda Hubungan Toksik yang Wajib Beud Kamu Ketahui Nih
Kalau kamu ngerasa ada dalam sebuah hubungan yang seperti dijelaskan di atas, ada kemungkinan ya kamu di dalam hubungan toksik loh. Biar lebih pasti, coba cek tanda atau ciri toxic relationship berikut deh, apakah ada dalam hubungan kamu sama si dia?
1. Ngatur Hidupmu 24/7
Mau pake baju apa sampai harus makan apa, semua diatur sama dia. Sebentar lagi, mungkin dia juga mau atur kapan kamu boleh ngeluh. Setiap waktu harus ngabarin dia, kamunya sedang apa. Kalau lupa sedikit aja gak ngabarin, udah deh…. dramanya keluar.
2. Bercanda yang Bikin Nyesek
Awalnya “kan cuma bercanda,” tapi kok kamu meringis tiap dia buka mulut? Kalau bercandanya bikin minder terus, ini alarm merah. Becanda ya becanda… tapi kalau candaan bikin kezel… sepertinya udah bukan candaan lagi deh.
3. Hidup dengan Drama Tanpa Akhir
Tiap hari rasanya kayak telenovela. Nggak ada konflik, kok kayaknya dia gelisah ya? Hal-hal kecil bahkan bisa jadi masalah gede. Mulai dari gak balas chat, gak ada kabarin lagi di mana, sama siapa. Pokoknya semua bisa bikin jadi pemicu deh.
4. Semua Salah Kamu
Dia main peran korban, sementara kamu nggak sengaja malah ikut merasa bersalah. Lah, siapa duluan yang salah nih? Playing victim … selama bukan dia yang salah, gak akan kenapa-kenapa. Pokoknya bukan dia deh yang salah.
Baca juga: Ini Dia 5 Alasan Mereka Malas Bicara Lagi Sama Kamu
5. Buta Kritik
Dia selalu benar, kamu salah. Mau kasih masukan? Siap-siap diserang balik. Seperti disebut di atas… intinya selama dia gak disalahin, dia gak apa-apa. Tapi kalau sudah dikasih kritik macam-macam, ya udah… masuk kuping kiri keluar kanan.
6. Jadi Raja atau Ratu Ngambek
Kalau dia ngambek terus, nggak capek? Tapi anehnya, kenapa kamu yang sibuk minta maaf? Mulai dari silent treatment, sampai ngambek gak mau ngomong berhari-hari.
Baca juga: Kenali Tanda dan Cara Mengatasi Overthinking
7. Membatasi Ruang Gerakmu
Temenan sama siapa aja diatur, ketemu keluarga jadi ribet. Eh, kamu pacaran sama orang atau agen rahasia? Ya itulah… dibatasi semua dengan segala aturan yang dibuat oleh dia. Yang menguntungkan untuk dirinya.
Kenapa Kamu Harus Lepas dari Hubungan Toksik?
Karena hubungan kayak gini itu kayak menyedot kebahagiaan pelan-pelan. Mentalmu jadi capek, rasa percaya dirimu hilang, dan jangan-jangan kamu jadi nggak bisa nikmatin hidup karena drama tanpa akhir ini. Percayalah, kamu layak untuk bebas dari hubungan yang bikin menderita.
Baca juga: Rekomendasi Buku untuk yang Suka Overthinking
7 Cara Keluar dari Hubungan Toksik – Bebaskan Diri agar Lebih Bahagia
Meninggalkan hubungan toksik emang nggak gampang, tapi bukan berarti mustahil. Ini semua juga untuk kepentingan dirimu sendiri loh. Biar bahagia. Jangan sampai mental down sedang dianya gak apa-apa. Ini nih, beberapa langkah yang bisa kamu coba:
Sadari Situasinya
Jangan lagi bilang “mungkin cuma lagi ada masalah kecil.” Catat apa aja yang bikin kamu nggak bahagia. Menurut Iswan Saputro, M.Psi., Psikolog, menyadari kalau kamu menjadi korban dari hubungan toxic bisa memotivasi untuk keluar dari hubungan ini. Kamu bisa mengevaluasi dan merefleksikan apakah selama menjalani hubungan banyak bahagia atau justru tersiksa.
Curhat ke Orang Terpercaya
Teman baik atau keluarga bisa bantu kasih sudut pandang. Kalau perlu, coba konsultasi ke psikolog. Saran Psikolog Iswan, cara lepas dari hubungan toxic adalah jangan pernah ragu untuk menceritakan kondisi yang kamu alami ke orang terdekat, baik itu sahabat, keluarga, atau teman.
“Ini bertujuan agar mereka bisa memberikan perlindungan dan dukungan kepada dirimu agar bisa keluar dari hubungan toxic. Kehadiran orang lain bisa menjadi rekan diskusi ketika kamu tidak berdaya dan tidak berharga,” tuturnya.
Baca juga: Apa itu Insecure, Penyebab dan Cara Melepaskan Diri dari Insecure
Pasang Batasan yang Jelas
Bilang ke pasangan, “Stop ngatur hidupku!” Kalau dia nggak respek, ya udah—nggak ada respek, nggak ada hubungan. Eh sampaikan batasan ini dengan cara yang sehat ya, komunikasi yang baik. Jangan sampai malah lebih bermasalah nantinya.
Dark Psychology: Memahami Sisi Gelap Pikiran Manusia Psikologi Gelap. Dalam bayang-bayang terdalam pikiran manusia, tersembunyi kekuatan yang tak terbayangkan. Buku ini mengajak kita untuk menyelam ke dalam dunia yang sering kali diabaikan, tetapi memiliki dampak yang sangat nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dari manipulasi hingga karakter psikopati, buku ini mengungkap lapisan-lapisan tersembunyi dari psikologi manusia yang gelap.
Persiapkan Strategi Kabur
Kalau udah nggak tahan, atur strategi. Jangan sampai kamu nyangkut balik karena nggak punya rencana jelas. Termasuk dalam strategi kabur ini ya siapkan bukti dari ketidaknyamanan karena hubungan toksik ini.
Jangan Luluh Sama Janji Kosong
Pasangan toksik pinter banget bikin janji-janji manis. Kalau udah sering dilanggar, nggak usah baper lagi. Dalam buku Dark Psychology, dibahas tentang bagaimana orang manipulatif ini cenderung akan mengulang kebohongan demi kebohongan agar dia tetap aman.
Lepaskan Kontak Perlahan
Hapus kontak kalau perlu. Fokus ke penyembuhan diri, bukan nostalgia drama lama. Untuk teman, kamu bisa hapus pertemanan kok. Gak ada larangan untuk menghapus pertemanan walau sudah lama temenannya. Untuk pasangan, coba mulai menyingkir perlahan dari hidup dan jeratannya.
Bangun Diri Sendiri Lagi
Luangin waktu buat hal-hal yang bikin kamu bahagia. Temuin lagi versi terbaik dari dirimu. Urus diri sendiri. Buat diri sendiri bahagia dengan melakukan segala yang diinginkan. Gak usah lagi pikirin orang toksik yang gak penting itu.
Hidup Terlalu Ribet Buat Hubungan Toksik…
Jangan biarkan hubungan toksik mencuri kebahagiaanmu. Hidup itu udah cukup sulit tanpa ditambah drama nggak perlu. Kalau kamu ngerasa stuck di hubungan kayak gini, ambil langkah untuk keluar dan bangun hidup yang lebih sehat. Kamu layak bahagia, dan itu nggak negotiable!