Pernah nggak ngerasa kayak hidup lagi di titik terendah, atau kayak “ini nih, kesalahan terbesar dalam hidup gue”? Tenang, kamu nggak sendiri, kok. Hampir semua orang pernah ngalamin momen kayak gini—momen di mana kita ngelihat ke belakang dan mikir, “Wah, kalau aja gue nggak bikin keputusan itu…” atau “Kok hidup gue kacau banget sekarang?”
Perasaan kayak gini sering bikin kita refleksi, bikin kita lebih peka sama apa yang sebenarnya kita butuhin dalam hidup. Yuk, bahas gimana caranya menghadapi momen-momen terberat ini, dan belajar dari setiap “gagal” yang pernah kita alami.
Cerita dari NCIS: Sosial Media dan Perbandingan Diri
Pernah nonton NCIS? Di salah satu episodenya, ada adegan yang cukup mengena. Di season 14, ada karakter bernama Jimmy Palmer yang lagi coba menenangkan seorang remaja yang mau bunuh diri karena merasa hidupnya nggak seberuntung teman-temannya. Si anak ini merasa minder banget setelah melihat sosial media temannya yang kelihatan sukses, bisa jalan-jalan ke tempat keren, pokoknya hidupnya sempurna.
Baca juga: Tanda Kamu Insecure dalam Hidup dan Penyebab Serta Cara Mengatasinya
Nah, di situ Palmer bilang sesuatu yang cukup relate buat kita semua:
“They only show the best. Not the B-side.”
Apa yang kita lihat di sosial media itu sering cuma sisi terbaik hidup orang lain, sementara kesusahan dan kegagalan mereka biasanya nggak ditampilin. Kita cuma lihat “A-side” mereka, dan nggak tahu “B-side”-nya.
Pesan ini powerful banget karena seringkali kita nggak sadar kalau sosial media bisa bikin kita jadi terlalu keras sama diri sendiri. Kita bandingin diri kita dengan yang kita lihat di layar, padahal kita semua punya sisi “B” alias momen-momen nggak sempurna yang nggak di-share ke orang lain.
Mengakui Kesalahan Terbesar dalam Hidup
Kadang, merasa melakukan kesalahan terbesar dalam hidup bisa bikin kita overthinking dan ngerasa gagal terus. Kalau kamu ngerasa ada keputusan besar yang bikin nyesel, coba deh lihat dari perspektif lain. Pikirin, apa aja yang bisa kamu pelajari dari situ?
Kesalahan itu bisa jadi guru terbaik. Tapi ya, jangan sampai terus-terusan terjebak di kesalahan itu. Move on sambil bawa pelajaran barunya, oke?
Tips Menghadapi Keadaan Terburuk dalam Hidup
Kalau kamu lagi di fase galau-galau maksimal, coba cek beberapa tips ini. Siapa tahu bisa bantu kamu lebih kuat menghadapi tantangan.
Curhat ke Orang Terpercaya
Lagi ngerasa di titik rendah? Jangan dipendam sendiri. Cari teman, keluarga, atau bahkan mentor yang bisa dipercaya buat ngobrol. Kadang, kita nggak butuh solusi dari mereka—dengerin aja udah cukup buat ngurangin beban pikiran. Tapi jangan sampai salah curhat ke orang yang tidak tepat ya. Bukannya beres malah makin ribed urusannya.
Baca juga: 5 Tipe Orang yang Gak Cocok untuk Diajak Curhat
Tuliskan Apa yang Kamu Rasain
Kalau nggak nyaman curhat ke orang lain, coba deh nulis. Bikin jurnal atau note di HP soal apa yang kamu rasain. Menulis bisa jadi terapi yang bantu kamu ngerasa lebih lega dan bisa bikin kamu lihat masalah dengan lebih jernih.
Cari Pelajaran dari Kesalahan
Kalau ada kesalahan yang bikin kamu merasa berat, coba ubah perspektif kamu dan cari pelajarannya. Tanyakan ke diri sendiri: apa yang bisa gue pelajari biar hal ini nggak terulang? Dengan cara ini, kamu bisa mulai move on sambil ngambil hikmah dari apa yang terjadi.
Kasih Diri Sendiri Waktu dan Ruang
Kadang, kita cuma butuh waktu buat ngerasa lebih baik. Jangan maksain diri buat langsung bangkit kalau masih butuh waktu buat proses semuanya. Inget, semua hal butuh waktu. Jadi, kasih kesempatan buat diri sendiri pulih.
Ingat: Semua Hal Pasti Berlalu
Kayak yang sering dibilang, “This too shall pass.” Nggak ada keadaan yang akan bertahan selamanya. Momen terberat dalam hidup kamu ini suatu hari nanti pasti akan berlalu. Percaya deh, nanti kamu akan lihat balik ke masa sekarang dan menyadari, ternyata kamu lebih kuat dari yang kamu kira.
Rekomendasi buku Self Improvement untuk kamu
Dalam buku Atomic Habis ini, James Clear, seorang penulis sekaligus pembicara yang sangat terkenal akan topik ‘habit’ memaparkan bahwa pada hakikatnya sebuah perubahan kecil (Atomic Habit) sering dianggap remeh, sebenarnya akan memberikan hasil yang sangat menjanjikan dalam hidup. Yang dipandang penting dalam perubahan perilaku bukan satu persen sperbaikan tunggal, melainkan ribuan perbaikan atau sekumpulan atomic habits yang saling bertumpuk dan menjadi unit dasar dalam suatu sistem yang penting.
Jangan Terjebak dalam Overthinking Saat Mengalami Keadaan Terburuk dalam Hidup Kamu!
Overthinking bisa bikin kita stuck di masa lalu atau ketakutan soal masa depan. Fokuslah pada hal yang bisa kamu lakukan sekarang. Buat rencana kecil-kecilan yang bisa bantu kamu keluar dari keadaan ini, dan lakukan satu langkah kecil setiap hari.
Ingat, bukan kesalahan atau keadaan terburuk yang mendefinisikan siapa kita, tapi cara kita bangkit setelah itu yang bikin kita jadi pribadi yang lebih baik.
Jadi, Kesalahan Itu Penting?
Jangan pernah ngerasa malu karena pernah bikin kesalahan besar atau ngalamin keadaan terburuk dalam hidup. Semua itu adalah bagian dari perjalanan hidup kita. Kesalahan kadang kayak bumbu yang ngebentuk kita jadi pribadi yang lebih tangguh. Daripada ngerasa malu, jadikan momen itu sebagai batu loncatan untuk hal yang lebih baik.
Dan kalau suatu saat kamu lagi di momen galau atau down, coba diingat, mungkin ini cuma bagian dari proses buat bikin kamu lebih kuat. Tetap semangat dan percaya sama proses hidup kamu sendiri.
2 Responses
Benar sekali mas
Apa yg dilihat belum tentu apa yang terjadi di sosmed
Sukses blognya…
Makasih mas. sukses juga untuk blognya.