Sekilas, banyaknya perusahaan berbasis digital startup yang bermunculan di tanah air tampak menjanjikan. Selain makin banyaknya pilihan lapangan pekerjaan, ini juga bukti nyata kalo orang Indonesia tuh, sebenernya pada kreatif banget.
Kehadiran para penggiat dunia digital Indonesia ini seakan memberi nafas baru pada negeri ini. Bahkan untuk masalah kerja, para fresh graduate rata-rata ingin bekerja di sini. Mereka merasa akan cocok dengan pendirinya, yang biasanya masih muda dan masuk generasi yang sama.
Selain itu, ada banyak juga yang cerita ‘indah’ seputar pengalaman kerja di perusahaan startup. Antara lain:
- Suasana kerja yang tidak perlu kaku – lihat saja dari dress code yang biasa diterapkan di perusahaan digital ini.
- Lebih result-oriented – yang penting semua pekerjaannya selesai.
- Boleh remote working alias kerja dari rumah – ketika lagi sakit atau ada ‘urusan lain’.
Kalau kamu termasuk yang merasa seperti itu, kamu perlu baca tentang realita kerja di startup yang perlu diketahui berikut ini.
5 Realita Tentang Kerja di Startup yang Perlu Diketahui Sebelum Memutuskan Kerja
Kan kita harus lebih waspada dan selalu tahu tentang perusahaan yang kita inginkan untuk kerja. Realita kerja di perusahaan startup ini mungkin tidak atau jarang dibicarakan, namun dalam beberapa perusahaan yang ada, biasanya terjadi.
Baca Juga: Tips Bersosial Media untuk Karir Kamu
Makanya, biar kamu gak kaget nanti, simak dulu ya…
1. Siap Belajar dari Awal Lagi
Namanya juga startup. Mau ini pekerjaan pertama atau kesekian buatmu, siap-siap belajar dari awal lagi. Ini juga berlaku bila produk yang mau dijual juga belum familiar di pasaran.
Belajar tentang produk, tentang digital, tentang dunia kerja yang lebih santai. Pokoknya, adaptasi deh dengan belajar ulang. Mungkin akan ada banyak teori yang kamu dapatkan selama ini yang tidak akan berlaku di perusahaan startup ini.
2. Siap Bekerja di luar 9 – 5
Saat menandatangani kontrak kerja, mungkin kamu bakal membaca: “Jam kantor adalah pukul 9:00 hingga 17:00.” Namun, berhubung ini digital startup baru, siap-siaplah berjibaku di luar jam kantor.
Bahkan, bisa jadi lemburmu nggak dibayar. Bisa aja pas lagi arisan keluarga, nongkrong sama teman, atau nge-date sama si dia, ponselmu menerima pesan dari bos untuk cek email dari kantor: SEGERA.
3. Siap Remote Working (Walau Lagi Sakit) dalam Waktu yang Tidak Terbatas
Suka telat ke kantor atau pake baju kasual? Nggak masalah, asal kerjaan kelar (ingat, kan result-oriented) dan pas nggak lagi harus ketemu klien atau meeting. Mau remote working karena lagi sakit juga nggak apa-apa.
Berhubung ini startup (apalagi yang baru mulai banget), siap-siap aja jam remote working-mu akan jadi panjang. Bahkan mungkin lebih panjang daripada jam kantor seharusnya.
Karena itu, jangan lupa stok kopi sama camilan, plus paket data buat internet bila nggak nemu koneksi wifi gratisan. Maklum, harus gercep (gerak cepat) selalu.
4. Siap dengan Tranformasi Dadakan – Job Description Baru, Bisa Aja ke Kamu
Udah baca job description – daftar kerja kamu? Itu bisa jadi belum semuanya. Apalagi kalo jumlah pegawai startup masih sebanyak lazimnya anggota boyband atau tim sepak bola.
Siap-siap aja harus mulai banyak belajar skill baru yang diminta, dalam waktu singkat. Rangkap jabatan? Bisa banget.
Rangkap gaji? Hmm, cek dulu tips yang terakhir sebelum keburu berharap.
5. Harus Ekstra Sabar dengan Gaji
Realita kerja di startup yang harus diketahui yang terakhir adalah kamu harus siap ekstra sabar dengan gaji kamu. Kenapa?
Kalau perusahaan digital startup yang bersangkutan dibiayai investor sama sudah berjalan cukup lama, mungkin kamu bisa sedikit bernapas lega. Setidaknya, gaji tetap plus kontrak udah bikin kamu merasa lumayan aman. Kalo pun telat, mungkin nggak nyampe mingguan.
Nah, bagaimana kalau sebaliknya? Perusahaan startup yang kamu idamkan masih benar-benar baru. Masih dengan biaya founder sendiri.
Yang sudah pasti, dana perorangan akan lebih sedikit kan? Ditambah lagi kalau produknya masih belum launching. Bagaimana dengan cash flow perusahaan? Jadi harus siap untuk sabar dengan gaji yang mungkin akan datang telat – berkali-kali.
Kerja di Startup Itu….
Bekerja dengan kultur digital startup itu memang seru, terutama buat kamu yang senang bertualang dan mencari pengalaman baru. Walaupun ada resikonya juga ya.
Akan tetapi, kalau kamu termasuk yang mencari kenyamanan zaman old, yaitu kejelasan, mungkin kerja di perusahaan startup bukan untuk kamu.
Kalo masih mau, bahkan fulltime sekalian? Ya, selain bekerja di perusahaan digital startup, jangan lupa siapin cadangan berupa orderan freelance. Eh, tapi jangan lupa juga jaga kondisi badan, yah.
Semua balik ke kamu sendiri sih, hal-hal tentang kerja di startup yang perlu diketahui kan sudah dibaca. Kalau masih mau kerja di digital startup – ya monggo.
Kalo kita menulis (blogger) untuk diri sendiri masuknya startup bukan om
mksdnya blogger itu startup apa bukan? kl mnrt saya tergantung. kl jelas secara visi misi dan jalur bisnis melalui blog,iya bisa msk startup. paling gak, blog kita itu sudah dianggap perusahaan. namun kl masih blm ke sana… it’s not. ini pendapat saya ya